Medan (SIB)- Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung dan renovasi Gereja BNKP Hiligeo Medan di Jl Purwosari Gg Hiligeo 1, Kecamatan Medan Timur dilaksanakan Minggu (6/8) oleh Praeses BNKP (Banua Niha Keriso Protestan) Resort 43 Pdt Wau STh bersama majelis dan BPMJ.Ketua Panitia Pembangunan Ama Vini Gulo, dalam laporannya menjelaskan, jumlah jemaat di BNKP Hiligeo semakin meningkat sehingga banyak dari jemaat harus beribadah sampai di teras gereja maka dilakukan pembangunan."Mei 2017 telah diadakan rapat majelis gereja BNKP Jemaat Hiligeo Medan dan terbitlah surat No.012/Kep/J.0741/R-043/V/2017 tentang kepengurusan panitia pembangunan. Setelah itu diadakan beberapa kali rapat yang memfokuskan design gereja yang akan dibangun, dan puji Tuhan pada Minggu (6/8) acara peletakan batu pertama dapat terlaksana", katanyaRencana anggaran dan biaya pembangunan Rp 4.657.000.000 dan berharap kepada seluruh elemen untuk dapat memberikan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil agar dana yang telah dianggarkan dapat tercapai sehingga pembangunan dapat selesai."Kami berharap pembangunan dan renovasi rumah ibadah ini akan dapat membuat jemaat semakin religius dan kompetetif. Seluruh panitia, Majelis serta BPMJ dan warga jemaat sehati sepikiran, untuk bersama-sama komit membangun gereja ini. Semoga kerukunan dan harmonisasi tetap terjaga serta hubungan oikumene dengan gereja -gereja tetangga dan warga Nias tetap terjalin,"harapnya.Modal awal dari kas panitia pembangunan serta sumbangan dari pihak-pihak yang tidak terikat sudah ada, namun kita dituntut untuk terus bergerak mencari dana, agar pembangunan dapat cepat selesai dan cepat diresmikan. Acara yang diawali dengan pembacaan sejarah BNKP Jemaat Hiligeo oleh Ama Boy Zega, menarik perhatian jemaat, pasalnya setelah 37 tahun berlalu barulah gereja kembali mengadakan peletakan batu pertama untuk merenovasi bangunan gereja."1980 pertama kali peletakan batu pertama untuk pembangunan gereja BNKP Hiligeo, semenjak ditahbiskan pada 1994 barulah gereja ini memiliki guru jemaat. Setelah melalui banyak tahap pembangunan ternyata gereja memerlukan pendeta sektoral untuk melayani jemaat, 3 kali berganti pendeta jemaat karena masa periode telah selesai, barulah Agustus 2017 kembali diadakan peletakan baru pertama untuk renovasi dan pembangunan gereja. Ini merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa kepada jemaatNya,"katanya. (A21/c)