Tigabolon (SIB)
Belum selesai dari situasi pandemi covid-19 yang membuat perekonomian masyarakat hancur, petani padi di Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun semakin menderita karena sudah dua musim panen dilalui dengan hasil yang mengecewakan.
L Siahaan, R Pardede, T Simanjuntak petani padi kepada hariansib.com, Minggu(3/5/2020) menyampaikan selama dua musim terakhir ini mereka tidak dapat hasil padi karena habis dimakan tikus. Padahal, hanya itu mata pencaharian mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tak hanya sampai disitu, penderitaan semakin bertambah karena harus membayar sewa kepada pemilik lahan. Meskipun hasil panen tidak ada sama sekali.
Sementara R Pardede menuturkan, tanaman padi miliknya juga habis dibabat tikus saat baru memasuki umur dua bulan. Sehingga, dirinya memilih untuk membiarkan tanaman padinya begitu saja karena sudah dua musim terakhir ini selalu gagal panen karena dimakan tikus.
"Kalau seperti ini terus, kami mau makan apa? Sementara disituasi seperti ini kita tidak bisa bebas untuk beraktivitas", kata mereka.
Mereka berharap agar pemerintah bisa memperhatikan kondisi para petani padi sekarang ini. Karena di tengah pandemi covid-19, petani padi harus digenjot agar kesediaan bahan pangan bisa terpenuhi sampai masa wabah covid-19 berakhir.
Terpisah, Jonres Simanjuntak salah satu Gamot Tigabolon membenarkan bahwa selama dua musim terakhir ini petani padi di Tigabolon gagal panen karena habis dimakan tikus. "Ratusan hektar tanaman padi petani gagal panen", katanya.
Dia juga berharap ke depan agar petani dibekali dan digenjot untuk menanam padi. Jangan sampai petani kita mengalih fungsikan lahannya ke tanaman keras, pungkasnya.(*)