Nias Utara (SIB)
Terkait kasus Pungli yang diduga dilakukan Ketua Korpri Nias Utara (Nisut) Yafeti Nazara terhadap ASN di Pemkab dengan alasan untuk belanja masker yang dilaporkan ke Mabes Polri, Yafeti menegaskan hal itu dilakukan atas persetujuan Bupati Ingati.
Yafeti kepada hariansib.com saat ditemui di kantornya, baru-baru ini, menjelaskan kutipan tersebut berawal saat beberapa OPD ada yang membuat masker. Namun supaya bisa terbelanjakan kemudian dibagikan kepada masyarakat, muncul beberapa usulan agar biaya belanja masker itu dihimpun dari ASN melalui wadah Korpri.
Namun sebelum disepakati, kata Yafeti, dirinya sudah berkordinasi dengan Bupati Nisut M Ingati Nazara dan saat itu bupati menyetujuinya.
"Silahkan saja, itu tidak masalah, kan tujuannya untuk bakti sosial. Lagian kalau dibelanjakan dari dana Covid-19, masker susah didapat," kata Yafeti menirukan kata Bupati Ingati.
"Sehingga dibuatlah acuan pengutipan dana itu," tambahnya.
Sementara Bupati M Ingati Nazara yang dikabarkan sedang dinas luar yang dihubungi melalui seluler terkait pengakuan Yafeti, belum menanggapi dengan alasan rapat.
"Saya sedang rapat," katanya sembari menutup telpon. Konfirmasi melalui SMS, Ingati belum memberi jawaban.
Sebelumnya, Yafeti Nazara dilaporkan ke Mabes Polri pada 4 Juli 2020, dengan tuduhan melakukan pungli kepada anggota Korpri Pemkab tanpa dasar hukum dengan nominal bervariasi. Yakni, Eselon II/b sebesar Rp 1 juta rupiah, Eselon III/a Rp 500 ribu rupiah, Eselon III/b Rp 400 ribu rupiah, Eselon IV/a Rp 250 ribu rupiah, Eselon IV/b Rp 200 ribu rupiah dan non eselon Rp 100 rupiah. Sementara untuk Sekda Rp 1,5 juta. (*)