Dr Jannus TH Siahaan : Menunggu Panglima TNI yang Khatam Urusan Pertahanan Maritim

Redaksi - Jumat, 04 Desember 2020 20:23 WIB

Warning: getimagesize(https://cdn.hariansib.com/uploads/images/2020/12/_979_Dr-Jannus-TH-Siahaan---Menunggu-Panglima-TNI-yang-Khatam-Urusan-Pertahanan-Maritim.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Foto Dok/Dr Jannus TH Siahaan
Dr Jannus TH Siahaan

Medan (SIB)

Tantangan pertahanan dan keamanan ke depan semakin komplek, terutama dari sisi ketahanan kelautan seiring dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan seringnya terjadi percurian ikan di Laut Natuna. Sehingga pemerintah sedang memerlukan cara baru untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan sekaligus membenahi kemampuan operasi maritim dan pertahanan kelautan nasional.

Hal itu dikatakan Dr Jannus TH Siahaan, pengamat pertahanan dan keamanan, kepada SIB melalui selulernya, Jumat (4/12/2020), menanggapi seringnya kasus pencurian ikan yang terus menerus terjadi.

Dikatakannya, kondisi ini seharusnya menjadi pertimbangan utama Istana dalam mempersiapkan Panglima TNI yang baru, yakni calon panglima yang khatam pertahanan dan ketahanan kelautan. Apalagi, jika merujuk kepada model rotasi yang telah disepakati semestinya pengganti Panglima TNI kali ini dari Angkatan Laut, setelah dua masa kepemimpinan sebelumnya berasal dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara.

Apalagi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, jabatan panglima TNI bisa atau dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi militer dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Kompleksitas geostrategis Indonesia saat ini sejatinya sangat cocok untuk seorang Panglima dari Angkatan Laut. Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan terdiri dari tiga wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang terbuka bagi pihak internasional dan membutuhkan keandalan operasi maritim TNI. Terutama yang terkait dengan masalah operasi cegatan maritim, misalnya. Operasi ini harus bisa dilakukan di perairan manapun, baik di wilayah NKRI maupun di luar.

Operasi maritim juga membutuhkan keandalan infrastruktur keamanan laut dan pembaruan terhadap doktrin pertahanan laut yang mengedepankan aspek intelijen dan teknologi. Bidang intelijen maritim harus dibenahi sehingga mencapai kemampuan pengawasan yang tangguh.

Situasi dunia menuntut agar Indonesia mampu mewujudkan kemampuan intelijen maritim yang canggih. Intelijen maritim merupakan bagian dari intelijen strategis dalam upaya untuk menjamin stabilitas nasional dan upaya untuk penginderaan terhadap lingkungan strategis baik di dalam maupun di luar negeri.

Dan banyak lagi tantangan maritim lainnya, yang memang sejatinya hanya akan sangat dipahami secara mendalam oleh seorang Panglima yang berasal dari matra Angkatan Laut (*)

Editor
:

Tag:

Berita Terkait

Berita Terkini

Mahkamah Konstitusi Panggil Panglima TNI di Sidang Uji Materi UU TNI

Berita Terkini

Prabowo Berikan Arahan kepada Panglima TNI hingga Kepala BIN, Jaga Stabilitas Nasional

Berita Terkini

Panggil Panglima TNI & Kapolri, Prabowo Perintahkan Tindak Tegas Massa Anarkis

Berita Terkini

Anggota DPR RI : Proses Hukum Terhadap Pelaku Penganiayaan Prada Lucky Harus Transparan dan Adil

Berita Terkini

Kapolda, Pangdam I/BB, dan Gubernur Sumut Hadiri Nobar Film “Believe”

Berita Terkini

Yayasan Aur Dairi Menenggoi Terima Bantuan 1 Ton Beras dari Panglima TNI untuk MBG