Medan (SIB)
Sejumlah pelanggan Perumda Tirtanadi di Medan akhir-akhir ini mengeluhkan tarif pemakaian air mereka membengkak, padahal rumah itu kosong tidak ada penghuninya.
Anehmya, pemakaian air yang tertera di rekening pembayaran mula-mula tarif nol, lama kelamaan melonjak puluhan ribu hingga melonjak menjadi ratusan ribu bahkan naik Rp600.000 hingga Rp 800.000 per bulan. Karena pelanggan keberatan akhirnya meteran diputus.
Dan bisa diaktifkan kembali jika pelanggan mengajukan sambungan baru dengan tarif Rp 1,76 juta plus ditambah berapa nilai tunggakan yang harus dibayar.
Sejumlah pelanggan secara terpisah mengatakan, nilai tunggakan bervariasi ada total Rp3 juta hingga Rp5 juta lebih.
Jadi tunggakan plus tarif pasang baru yang harus dibayar pelanggan.
“Seperti saya, diharuskan membayar total Rp5 juta lebih ke Perumda Tirtanadi,” ujar Ibu Ilin. Padahal rumahnya di kawasan Komplek USU sudah lama tidak ada penghuni alias kosong. Kog tiba-tiba membengkak tarifnya, ujarnya.
Umumnya rumah tanpa penghuni selalu versi kesalahannya.sama, terjadi kebocoran pada pipa, kalau diaggap.tidak ada respon dalam beberapa bulan langsung diputus dan diharuskan pasang baru
"Jadi hati-hatilah ke depan bagi yang mempunyai rumah kosong harus tanggap, sebaiknya ada yang mengontrol sehingga tidak terjadi nasib yang membuat pelanggan kecewa, ujar sejumlah pelanggan kepada SIB secara terpisah.
Sementara itu beberapa pejabat di cabang-cabang enggan beri komentar ketika ditanya SIB lewat WA Rabu kemarin. (A1/a)