Tapanuli Utara(harianSIB.com)
Aksi Aliansi Masyarakat Bersatu Sumatera Utara di Tarutung pada 29 Oktober 2025 dengan 8 tuntutan menuai respons keras dari Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr Victor Tinambunan MST.
Dalam pernyataan resmi bertanggal 3 November 2025, Ephorus menolak tegas aksi tersebut dan mengungkap sejumlah fakta di balik aksi yang dinilai telah mencemarkan nama baik gereja.
Paska aksi tersebut, beredar sejumlah rekaman video dan tulisan yang berisi tuduhan negatif terhadap kepemimpinan HKBP. Video dan tulisan itu menyebut antara lain, "Ganti Ephorus," "Ephorus Diktator," "Ephorus Memecah Belah," hingga "Ephorus Pengecut".
"Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan bentuk pencemaran nama baik dan justru berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah jemaat maupun masyarakat," tegas pernyataan yang ditandatangani Ephorus HKBP tersebut sebagaimana dikutip, Kamis (6/11).
Baca Juga: KPPU Desak UU Persaingan Usaha, Antisipasi Era Algoritma dan Kecerdasan Buatan Lebih jauh,
Ephorus mengungkap adanya provokasi dari "pendeta yang bukan pendeta
HKBP" dalam aksi tersebut. Hal ini dinilai sebagai upaya sistematis untuk memecah belah dan merusak martabat gereja.
Di balik aksi tersebut, terungkap bahwa salah satu isu yang diangkat terkait dengan penolakan terhadap aktivitas perusakan lingkungan. HKBP dalam pernyataannya justru menegaskan komitmen kuat pada pelestarian lingkungan sebagaimana diamanatkan dalam Pengakuan Iman HKBP 1996, Pasal 5.