MPR: Pemerintah Intensifkan Langkah Merawat Kebhinekaan

Bantors Sihombing - Senin, 14 Oktober 2019 21:29 WIB

Warning: getimagesize(https://hariansib.com/cdn/uploads/images/2019/10/1054_MPR--Pemerintah-Intensifkan-Langkah-Merawat-Kebhinekaan.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Bambang Soesatyo

Jakarta (SIB) -Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah lebih mengintensifkan langkah-langkah merawat kebhinekaan, salah satunya memprioritaskan upaya merangkul komunitas atau kelompok masyarakat yang menolak takdir kebhinekaan Indonesia.

"Rumusan pendekatan kepada kelompok atau komunitas-komunitas tersebut perlu diperbarui. Untuk mendapatkan rumusan yang tepat, Pemerintah dan parlemen patut menjalin kerja sama dengan semua lembaga atau institusi keagamaan," kata Bamsoet dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (13/10).

Dia menilai, rongrongan terhadap kebhinekaan sudah sangat nyata, karena sejumlah komunitas terang-terangan menyatakan tidak lagi mencintai fakta keberagaman yang menjadi takdir bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir ini, kelompok atau komunitas intoleran terlihat dimana-mana seperti di sekolah, kampus perguruan tinggi, di tempat kerja dan di banyak institusi negara atau institusi pemerintah.

"Pada saat yang sama, ada kekuatan lain yang menunggangi kecenderungan itu dengan mengerahkan pelaku teror," ujarnya.

Bamsoet menilai saat ini teror terhadap negara sudah menjadi ancaman nyata yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sehingga menjadi masalah atau persoalan yang dihadapi Indonesia.

Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, memang negara sudah menyikapi kecenderungan itu dengan membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Di luar BPIP, menurut dia, banyak tokoh masyarakat dan pemuka agama, termasuk pejabat pemerintah tidak henti-hentinya menyerukan perlunya menjaga kerukunan dan budaya toleran, serta banyak kegiatan dialog lintas agama dan budaya sudah digelar.

"Namun, Publik merasakan bahwa ragam program dan pendekatan untuk mereduksi perilaku intoleran itu belum membuahkan hasil sebagaimana diharapkan. Kecenderungan saling hina antar-kelompok atau antar-golongan bahkan makin tinggi intensitasnya," katanya.

Karena itu dia menilai perlu dicari dan dijajaki rumusan program serta model pendekatan lain, misalnya mengutamakan program dan pendekatan baru yang bertujuan menghilangkan saling curiga.

Menurut dia, selama ini dirasakan ada kebuntuan karena keengganan berdialog, belum lagi sikap saling curiga antara negara dengan komunitas-komunitas, untuk tujuan ini, pemerintah dan parlemen perlu mengambil inisiatif.

"Agar lebih komprehensif memahami akar permasalahan, pemerintah dan parlemen layak mendengarkan pandangan dan masukan dari lembaga-lembaga agama," katanya.

Dia menilai langkah tersebut menjadi ideal jika rumusan program dan model pendekatan baru itu dilandasi kemauan untuk saling merangkul dalam konteks sesama anak bangsa dan berdialog sehingga jika ada kontinuitas dialog, perilaku intoleran menjadi tidak relevan lagi. (Ant/q)

Berita Terkait

Dalam Negeri

Penertiban Bangunan di Lahan Pembangunan Kantor Camat Tanjungmorawa Sempat Ricuh

Dalam Negeri

Massa P3H Desak Polda Sumut Usut Oknum Mafia Tanah Penyerobotan Lahan Milik Warga

Dalam Negeri

Cooling System di Sekolah, Polres Labuhanbatu Ajak Pelajar Hindari Perbuatan Melawan Hukum

Dalam Negeri

Bupati Bersama Wabup Sergai Salurkan 1.392 Paket Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Seirampah

Dalam Negeri

Jalan Provinsi yang Putus Total di Simalungun Dibenahi, Mobil Roda 4 Dapat Melintasinya

Dalam Negeri

Tiga Tahun Belum ada Izin, Komisi 3 DPRD Medan Rekomendasikan Penghentian Operasional Hiburan Malam Dragon dan Tiger