Medan (SIB) -Stok beras yang dikuasai Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Utara posisi Rabu (14/12) mencapai 60.000 ton dan gula pasir 14.000 ton. "Stok beras dan gula aman," kata Rudi Adlyn Damanik, Humas Perum Bulog Divre Sumatera Utara kepada wartawan, Rabu siang (14/12).Ia mengatakan, jelang tutup tahun 2016, pemenuhan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru, stok beras dan gula pasir mencukupi untuk masyarakat.Maka dengan stok yang banyak itu, Bulog siap menetralisir harga dua komoditi tersebut seandainya naik di pasaran. " Mudah-mudahan sampai sekarang harganya stabil di pasar," ungkap Rudi.Disebutnya, harga jual beras Bulog kualitas medium dan premium Rp8.000-Rp10.000 per kg, lebih rendah dari harga di pasaran.Namun menjelang tutup tahun 2016, Kabid Pemasaran Perum Bulog Divre Sumut Wita Rambe kepada wartawan menambahkan untuk sementara menjelang dan sampai akhir tahun 2016 Bulog belum menjual beras komersialnya (medium dan premium), termasuk kalau ada operasi pasar. "Sekarang lagi bersihkan gudang dulu, nanti tahun 2017 baru kembali menjualnya karena harga beras juga relatif stabil. Tapi untuk Rastra tetap disalurkan," jelas Wita.Rudi menambahkan stok beras yang dikuasai Bulog berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Katanya,beras pengadaan petani Sumut yang dibeli hanya sekira 100 ton saja sepanjang tahun 2016 ini."Masih sedikit sekali karena harga beras tingkat petani Sumut lebih tinggi harganya dari harga beras pembelian yang ditetapkan pemerintah melalui Bulog," kata Rudi.Beras itu selain beras komersial yang dijual di pasaran maupun untuk operasi pasar (OP), juga merupakan alokasi beras untuk beras miskin (Raskin) atau sekarang dikenal beras keluarga sejahtera (Rastra).Sedangkan stok gula pasir sebanyak 14.000 ton dijual ke masyarakat dengan harga Rp12.500 per kg. "Gula ini berasal dari PTPN 10 dan PTPN 11 Jawa Timur," jelas Rudi.Ia menyebut gula ini dijual di beberapa tempat namun lokasinya tergantung permintaan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut terkadang di Kantor Gubsu, Pasar Petisah dan sebagainya. (A2/ r)