Medan (SIB)- Cuaca ekstrim yang saat ini sering terjadi membuat nelayan tradisional enggan menangkap ikan. Walaupun melaut hasil tangkapanpun sedikit dan bahkan tidak ada. Situasi itu membuat pasokan ikan berkurang ke sejumlah pasar tradisional di Kota Medan dan berdampak melambungnya harga ikan.“Dua hari ini pasokan ikan berkurang ke tempat jualan kami, sehingga harga ikan pun melambung tinggi,†kata A Sitanggang kepada SIB salah seorang pedagang ikan di Pusat Pasar Medan, Jumat (17/1).Dijelaskannya, sejak awal Januari 2014 harga sejumlah ikan laut sudah naik, karena sedikitnya pasokan ikan. Ikan dencis yang biasa dijual Rp 20.000 per kg saat ini naik menjadi Rp 25.000 per kg, ikan tongkol biasa dijual Rp 23.000 per kg naik menjadi Rp 28.000 per kg, ikan gembung 20.000 per kg naik menjadi Rp 35.000 per kg dan sejumlah ikan lainnya mengalami kenaikan.Mensiasati pasokan ikan yang terus berkurang ke sejumlah pajak tradisional di Kota Medan, terpaksa para pedagang memesan ikan dari daerah lain, seperti ikan dari Tanjung Balai, Sibolga dan daerah lain penghasil ikan laut.“Karena banyaknya permintaan masyarakat Medan untuk mengkonsumsi ikan laut, kami akan memesan ikan dari luar daerah yang harganya lebih mahal. Sehingga masyarakat dan kami pedagang juga yang kena imbasnya terhadap mahalnya harga ikan yang dijual. Karena dengan sedikitnya masyarakat membeli ikan maka omzet kami juga berkurang karena daya beli masyarakat menurun,†ujarnya.Sementara Ida, seorang ibu rumah tangga yang saat itu sedang membeli ikan di Pusat Pasar Medan mengatakan, galau dengan naiknya harga sejumlah ikan. Ia mengatakan jika harga ikan terus mahal sepekan ini, terpaksa ia dan keluarganya mengkonsumsi ikan asin pengganti ikan segar.“Semua harga-harga sudah melambung mahal saat ini, padahal gaji buruh tidak naik. Situasi seperti ini membuat kami ibu-ibu rumah tangga berpikir 7 keliling untuk mensiasati situasi, sehingga keluarga di rumah tetap makan ikan walau pakai ikan asin tetapi sehat,†pungkasnya. (A18/f)