Perdagangan Indonesia Masih Andalkan 10 Komoditas Utama

- Selasa, 21 Januari 2014 13:17 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2014/01/hariansib.com): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Jakarta (SIB)- Pemerintah masih mengandalkan komoditas sebagai sumber perdagangan pada tahun ini. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan pasar-pasar dagang utama Indonesia saat ini juga sudah menunjukan perbaikan. "Faktor fundamental Indonesia ekonominya tumbuh. Pertumbuhan di-upgrade naik di pasar Indonesia seperti Amerika, Jepang, dan Cina. Kami menargetkan ekspor Indonesia bisa tumbuh lebih dari 5 persen pada tahun ini," kata Bayu Di Jakarta akhir pekan lalu.Menurut Bayu, target itu bersumber dari 10 komoditas utama yang harganya sudah mulai meningkat dan sudah memperhitungkan aturan larangan ekspor mineral mentah. Selain itu, barang-barang baru dan pasar-pasar baru juga mulai memperlihatkan geliatnya. Dia mencontohkan untuk pasar baru seperti Pakistan seiring dengan adanya preferential trade agreement (PTA) hasilnya sudah cukup baik. (Baca juga : Nilai Ekspor Surakarta di 2013 Merosot)."Ada juga sumber lainnya dari barang-barang baru hasil hilirisasi. Kami optimistis target itu bisa tercapai dan tren surplus terus berlanjut," katanya.Menurut catatan Kementerian Perdagangan, 10 komoditas ekspor andalan Indonesia antara lain produk tekstil, barang-barang elektronik, karet, sawit, alas kaki, dan kopi. Namun volume ekspor komoditas sawit tahun ini diperkirakan menurun karena produknya akan lebih banyak diserap pasar dalam negeri.Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga mengaku optimistis tren perbaikan neraca perdagangan Indonesia akan terus berlanjut meskipun surplusnya belum besar. Dia mengatakan perbaikan neraca perdagangan otomatis akan berdampak pada perbaikan neraca transaksi berjalan Indonesia. "Current account deficit kemungkinan akan terus menurun. Menjurus di bawah 3 persen pada tahun ini," katanya. (Baca juga : November, Perdagangan Surplus US$ 776,8 Juta).Senada dengan Bambang, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kondisi ekonomi Indonesia terus mengalami perbaikan. Surplus neraca perdagangan menurut dia akan lebih berkelanjutan pada tahun ini. "Current account deficit akan lebih sehat," ujarnya. (Tempo.co/h)


Tag:

Berita Terkait

Ekonomi

Pelaku Curanmor di Marihat Bandar Simalungun Diamankan Polisi

Ekonomi

Polresta Deliserdang Ungkap Pengiriman 3 Marketing Judol ke Kamboja

Ekonomi

Ekspor Sumut Januari-Oktober 2025 Tembus 10,47 Miliar Dolar AS, Naik 18,27 Persen

Ekonomi

Polsek Perdagangan Tangkap Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Riau

Ekonomi

Dua Sepeda Motor Tabrakan di Simalungun, 2 Orang Tewas

Ekonomi

Satreskrim Polrestabes Medan Ungkap Dua Kasus Perdagangan Satwa Liar Dilindungi