Medan(harianSIB.com)
Harga cabai merah sempat bikin heboh pada September lalu setelah menembus Rp100 ribu per kilogram. Kini sudah mulai turun dikisaran Rp78.300 di Medan. Tapi lonjakan itu sempat mendorong inflasi Sumut naik 0,65% (mtm) dan 5,32% (yoy).
Menariknya, kata pengamat ekonomi Gunawan Benyamin, Senin (6/10/2025) kenaikan harga pedas itu justru membuat Nilai Tukar Petani (NTP) hortikultura ikut melonjak tajam dari 95,46 di Agustus menjadi 107,07 di September 2025.
Bagi petani, ini jelas kabar baik. Harga cabai yang tinggi membuat pendapatan mereka naik dan daya beli ikut pulih. Tapi di sisi lain, konsumen tentu mengeluh karena harus merogoh kocek lebih dalam saat belanja. Meski begitu, ada sisi positifnya juga bagi konsumen-petani yang untung besar berarti punya modal lagi untuk menanam cabai, sehingga pasokan ke depan bisa tetap aman.
Kalau pasokan kembali normal, harga cabai bisa berangsur turun. Saat ini sebagian besar pasokan cabai di Sumut masih didatangkan dari Jambi, Sumatera Selatan, dan Jawa. Namun dalam waktu dekat, panen dari Aceh, Jambi, Sumatera Barat, dan Karo diperkirakan bakal membantu menekan harga. Hanya saja, faktor cuaca masih jadi tantangan utama yang sulit ditebak dan bisa memengaruhi stabilitas harga di pasar.(*)
Baca Juga: Antisipasi Kenakalan Remaja, Polsek Mardingding Kunjungi Sekolah