Jakarta(harianSIB.com)
Dunia perbankan tengah menghadapi babak baru revolusi digital. Raksasa keuangan Asia, DBS Group, mengumumkan rencana memangkas 4.000 posisi kerja dalam tiga tahun ke depan sebagai bagian dari transformasi besar berbasis kecerdasan buatan (AI). Keputusan ini menandai perubahan mendasar dalam cara industri keuangan beradaptasi dengan teknologi yang kian dominan.
Langkah tersebut diungkapkan langsung oleh CEO DBS Group, Piyush Gupta, dalam konferensi industri di Mumbai, Februari 2025. Dengan nada jujur yang jarang terdengar dari seorang pimpinan puncak, Gupta mengaku menghadapi tantangan besar di era AI.
"Dalam 15 tahun saya menjabat sebagai CEO, untuk pertama kalinya saya kesulitan menciptakan lapangan kerja," ungkapnya.
Gupta menyebutkan, transformasi digital kali ini tidak sekadar soal efisiensi, tetapi juga soal perubahan mendalam pada struktur pekerjaan di industri perbankan.
Baca Juga: Tanjungbalai Luncurkan Program “AI Power City”, Dorong Transformasi Pemerintahan Berbasis Kecerdasan Buatan DBS sendiri bukan pendatang baru dalam inovasi teknologi. Sejak 2014, bank asal Singapura itu telah berinvestasi besar dalam pengembangan AI. Hasilnya, pada Oktober 2025, DBS dinobatkan sebagai World's Best AI Bank, dengan lebih dari 1.500 model AI yang diterapkan dalam 370 skenario bisnis di berbagai lini operasi.
Presiden Direktur DBS, Tan Su Shan, yang akan menggantikan Gupta, menegaskan visi bank untuk menjadi "AI-powered bank with a heart", yaitu bank yang memadukan kecerdasan mesin dengan sentuhan empati manusia. Namun, di balik inovasi tersebut, terselip konsekuensi: otomatisasi dan efisiensi menyebabkan berkurangnya kebutuhan tenaga kerja manusia di beberapa bidang.