Medan (harianSIB.com)
Kinerja mata uang Rupiah ditutup melemah di level Rp16.695 per dolar AS, seiring tekanan yang juga dialami mata uang Asia lainnya seperti Baht Thailand, Dolar Singapura, dan Won Korea. Sementara itu, IHSG justru menguat 0,26% ke level 8.388,566, ditopang saham-saham berkapitalisasi besar seperti BRPT, BBCA, BMRI, BBRI, dan ADRO.
Analis pasar modal Gunawan Benyamin mengatakan, minimnya sentimen membuat IHSG dan Rupiah bergerak dalam rentang terbatas. Pada perdagangan Rabu (13/11/2025), Rupiah sempat menembus Rp16.700 per dolar AS sebelum perlahan menguat kembali.
Gunawan menilai, pelaku pasar saat ini cenderung wait and see menanti rilis data inflasi Amerika Serikat, yang akan menjadi acuan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang. Kondisi tersebut membuat pasar keuangan dan komoditas bergerak stabil, termasuk harga emas dunia yang ditransaksikan di level US$4.125 per ons troi atau sekitar Rp2,2 juta per gram, tanpa sentimen baru yang signifikan.(*)
Baca Juga: RS Adam Malik Peringati HKN ke-61, Wujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045