Medan (harianSIB.com)
Kinerja bisnis emas PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Region 2 Medan mencatat lonjakan signifikan hingga Oktober 2025. Pertumbuhan ini dipicu meningkatnya minat masyarakat menjadikan emas sebagai instrumen investasi untuk menjaga nilai di tengah kondisi ekonomi yang menantang dan tren harga emas yang terus naik.
Data BSI mencatat, pembiayaan emas di Region 2 Medan tumbuh Rp1,98 triliun atau 84,51 persen (YoY). Pertumbuhan terbesar berasal dari produk BSI Cicil Emas yang mencapai Rp1,18 triliun atau naik 114,60 persen (YoY). Kemudian BSI Gadai Emas dengan total Rp795,56 miliar (tumbuh 52,51 persen YoY), serta BSI E-mas yang mencatat total 118,4 kg dengan 33.782 rekening aktif.
RCEO BSI Region 2 Medan Taufan Anshari menjelaskan, naiknya minat masyarakat, termasuk generasi milenial, dipengaruhi edukasi dan kemudahan layanan emas yang terus diperluas BSI. "Cukup Rp50 ribu sudah bisa membeli emas di BSI dengan perolehan sekitar 0,02 gram," ujar Taufan kepada wartawan di Medan, Senin (24/11/2025).
Ia menyebut emas menjadi pilihan investasi yang lebih aman karena tahan inflasi, likuid, serta mudah diperjualbelikan. BSI juga terus menggencarkan literasi emas kepada berbagai komunitas untuk meningkatkan kesiapan finansial masyarakat.
Baca Juga: Kernet Tewas, Truk Bermuatan Kayu Tabrak Pohon di Jalinsum Batu Bara Hingga 31 Oktober 2025, jumlah nasabah yang memiliki rekening emas
BSI telah menembus 279.685 atau tumbuh 172,3 persen (YtD). Penjualan emas melalui aplikasi BYOND by
BSI mencapai 1,56 ton dengan fee based income sekitar Rp170 miliar. Saldo emas kelolaan juga melonjak 227 persen menjadi 1,45 ton atau setara Rp3,7 triliun.
Taufan menambahkan, BSI menyediakan tiga layanan utama untuk memudahkan masyarakat berinvestasi emas, yakni BSI E-mas, Cicil Emas BSI Gold, dan BSI Gadai Emas. Melalui aplikasi BYOND by BSI, nasabah dapat membeli, menjual, menyimpan, mencetak fisik emas, hingga menabung emas secara rutin.