Sergai (harianSIB.com)
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), harga sayur mayur di Pasar Tradisional Desa Pon, Kecamatan Seibamban, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), melonjak tajam hingga mencapai 100 persen.
Kenaikan ini mulai dirasakan warga sejak bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah, seperti Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Aceh dan Sumatera Barat, dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu pedagang, Salmaida br Gultom menyebutkan, kenaikan harga sayur yang mencapai 70 hingga 100 persen berdampak signifikan terhadap pendapatannya. Ia mengaku omset penjualannya turun hingga 50 persen.
"Dengan naiknya harga ini, omset kami para penjual menurun sampai 50 persen. Pembeli pun terpaksa mengurangi belanjanya untuk mengatur uangnya," ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Salmaida berharap, pemerintah dapat mengambil langkah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok, khususnya menjelang Nataru yang biasanya diwarnai tingginya permintaan.