Panda Nababan di HUT ke-41 PDIP

Mega Tak Nyapres Lagi

- Sabtu, 11 Januari 2014 12:25 WIB

Warning: getimagesize(https://hariansib.com/cdn/uploads/images/2014/01/hariansib_Mega-Tak-Nyapres-Lagi.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
SIB/Antara
HUT PDI PERJUANGAN : Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kanan) mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) disaksikan Sekjen Tjahyo Kumolo (kanan) dan Ketua Harian BP Pemilu Puan Mahara
Jakarta (SIB)- Mantan Ketua DPP PDI Perjuangan Panda Nababan mengatakan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak akan tampil sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014, dan akan menunjuk tokoh muda yang dinilai layak untuk menjadi pemimpin nasional mendatang."Saya pernah berbicara dengan Ibu Ketua Umum menjelang kongres PDI Perjuangan di Bali pada 2010. Saat itu, Ibu Megawati mengatakan, dirinya tidak akan maju lagi sebagai calon presiden," kata Panda Nababan di sela upacara peringatan 41 tahun PDI Perjuangan di halaman parkir kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (10/1).Panda Nababan menjelaskan pada pembicaraan menjelang kongres tersebut, Megawati mengatakan dirinya sudah tiga kali gagal menjadi calon presiden.Ia mengemukakan, dalam politik tidak ada, sah-sah saja untuk maju lagi sebagai calon presiden, karena tidak ada larangan."Namun, Bu Mega menegaskan pada 2014 usianya sudah 67 tahun. Karena itu, dia akan memberikan kesempatan kepada tokoh muda untuk tampil," ungkap Panda.Persoalannya, kata dia, Megawati masih mempertimbangkan tokoh muda siapa yang layak dan memenuhi kriteria untuk menjadi calon pemimpin nasional.Menurut Panda, karena Megawati menyatakan tidak akan tampil lagi sebagai calon presiden, maka pada kongres di Bali pada 2010, forum kongres mengamanahkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menetapkan calon presiden."Karena itu, Bu Mega memiliki hak prerogatif untuk menetapkan capres," ujarnya.Mantan Anggota Komisi III DPR RI ini menambahkan, diberikannya mandat kepada Megawati untuk menetapkan calon presiden, kata dia, karena Megawati sudah menyatakan tidak akan tampil lagi sebagai calon presiden.Selain itu, kata dia, dalam budaya Indonesia tidak mungkin seseorang menunjuk dirinya sendiri, tapi akan menunjuk orang lain atau ditunjuk orang lain.Ketika ditanya, siapa tokoh muda yang akan diusung, apakah Joko Widodo, Panda mengatakan, hal itu merupakan kewenangan Megawati."Tunggu saja, pada waktunya akan diumumkan," ucapnya.Panda menilai, Megawati adalah politisi senior yang memiliki naluri politik yang tinggi.Menurut dia, Megawati tahu siapa yang layak diusung sebagai calon presiden dan kapan waktu yang tepat mengumumkan calon presiden.Harapan Publik Tertuju ke JokowiPolitisi PDI Perjuangan Panda Nababan menyatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak akan maju menjadi capres. Kordinator Jaringan Pendidikan Politik untuk Rakyat (JPPR) Afifudin menilai harapan publik kini tertuju kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo."Meski PDIP mempunyai mekanisme sendiri untuk menentukan, saya kira harapan publik atas pernyataan Bu Mega adalah Jokowi sebagai kader muda PDI Perjuangan yang layak dan pas," ujar Afif.Selain itu, Afif menilai pernyataan Mega yang legowo sangat baik bagi pendidikan politik masyarakat. Dari segi kaderisasi internal pun akan sangat baik."Bagus sekali itu baik untuk kaderisasi di internal partai maupun kepemimpinan nasional. PDI Perjuangan malah bisa mendapat simpati publik dengan begini. Orang akan langsung fokus menafsir ke sosok Jokowi sebagai kader PDI P yang memang sekarang sedang moncer-moncernya," imbuh Afif.Mega pun memberikan sinyal bahwa akan menunjuk kader muda untuk dicapreskan. Hal tersebut dikatakan oleh Panda Nababan di sela-sela acara ulang tahun PDIP."Dari ring satu, nggak ada Mega maju. Mega tak akan maju. Dia memberi kesempatan pada yang muda-muda. Itu kelihatan adanya Jokowi, Ganjar, dan Risma," tutur Panda sebelumnya.Cium Tangan MegaDalam acara peringatan HUT PDIP, ada acara pemotongan tumpeng. Saat menerima potongan tumpeng tersebut, Jokowi mencium tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.Mega memotong tumpeng tersebut di tengah acara peringatan HUT.Potongan tumpeng pertama diserahkan Mega ke Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Ketua Bapilu PDIP Puan Maharani mendapat giliran berikutnya. Puan cipika-cipiki dengan ibunya.Jokowi mendapat potongan tumpeng ketiga. Saat menerima potongan tumpeng, Jokowi yang mengenakan jas merah tersebut langsung mencium tangan Mega. Tak jelas apa yang disampaikan Jokowi.Selanjutnya Mega memberikan potongan tumpeng ke beberapa petinggi PDIP seperti Wagub Banten Rano Karno, Gubernur Bangka Belitung Rustam Efendi, dan lainnya.Dalam acara ini hadir seluruh kader PDIP. Tak tampak Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.4 Instruksi MegaPDIP merayakan HUT ke-41. Dalam perayaan itu, dibacakan instruksi harian Ketua Umum Megawati Soekarnoputri."Perintah harian ketua umum DPP PDIP 10 Januari 2014, bagi tahun 2014 adalah tahun penentuan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Puan Maharani, membacakan instruksi Ketua Umum PDIP, Jumat (10/1).Pemilu harus dijadikan momentum penentuan bagi partai untuk berjuang demi kesejahteraan rakyat dengan menegakkan kembali pilar trisakti dalam pemerintahan baru 2014 sampai 2019 agar terwujud Indonesia Hebat," imbuhnya.Untuk itu sebagai ketua umum DPP PDIP Megawati menginstruksikan seluruh elemen partai untuk menjalankan 4 instruksi harian, sebagai berikut:1. Perkuat konsolidasi seluruh pilar partai untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2014 dengan mengandalkan semangat gotong royong struktur partai, kepala daerah PDIP dan caleg di semua tingkatan untuk menjalankan strategi pemenangan Pemilu 2014.2.Perkuat disiplin partai untuk teguhkan kembali mandat kongres untuk memilih calon presiden PDIP di tangan ketua umum.3.Diserukan kepada seluruh elemen partai untuk mewaspadai kemungkinan kecurangan dalam proses pemenangan dengan melakukan pengawalan seluruh tahapan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden sehingga tercipta Pemilu yang jujur dan adil sesuai prinsip demokrasi.4.Buka ruang komunikasi dan dialog seluasnya dengan seluruh elemen bangsa untuk menjadikan PDIP sebagai rumah besar kaum nasionalis dalam proses Pemilu 2014. HUT ke-41 PDI Perjuangan Diperingati di MedanKetua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno menyatakan, PDI Perjuangan masih tetap kokoh berdiri hingga saat ini di usia 41 tahun, karena partai berlambang kepala banteng moncong putih itu tidak pernah sepelekan suara rakyat.“PDI Perjuangan sungguh merasakan bahwa tanpa rakyat, tidak ada artinya. Dari rakyatlah PDI Perjuangan mendapat kekuatan menempuh perjalanan panjang ini,” ujar Megawati dalam pidato politik pada HUT ke -41 PDI Perjuangan dibacakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Brilian Moktar SE MM selaku inspektur upacara dan syukuran HUT PDI Perjuangan, Jumat (10/1) di Hayam Wuruk Medan.Dalam upacara dan syukuran  yang dihadiri anggota F-PDI Perjuangan DPR-RI H Irmadi Lubis, H Tri Tamatomo, pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut antara lain Budiman P Nadapdap SE, Hj Meinarty Rehulina Bangun, Soetarto, Ir Tagor P Simangunsong, Baskami Ginting, Mega mengajak segenap kader PDI Perjuangan untuk mengingat  kembali jejak sejarah PDI Perjuangan.Dikatakannya, di awal 2014 seharusnya perhatian kita bagaimana merajut kembali jejak sejarah untuk menjawab problema kekinian dan dipertemukan dengan harapan kebangkitan di masa depan. “Jalan yang dihadapi akan menentukan nasib bangsa ke depan dan harus dilalui dengan kesabaran revolusioner yang harus dimiliki setiap pemimpin,” ujarnya.Megawati menyebutkan, kemiskinan, ketimpangan sosial dan ketidakadilan terjadi semakin masif sebagai realitas kekinian. Berbagai persoalan ini diletakkan sebagai bagian tanggung jawab yang telah diperintahkan kongres III, agar PDI Perjuangan menjadi partai idiologi mampu meletakkan dasar penyelenggaraan pemerintahan Negara berdasarkan trisakti.Terkait kepemimpinan nasional, Mega menegaskan, kepemimpinan nasional dari PDI Perjuangan akan terjadi, jika memperoleh suara 25 persen atau 20 persen kursi di DPR-RI  pada Pemilu legislatif 2014 untuk mencalonkan dulu sebagai syarat tercapainya target suara. “Ini hukum konstitusional harus diikuti bersama. Logikanya jangan dibalik, sehingga memunculkan pragmatisme dan spekulasi politik,” ujarnya.Dalam syukuran  PDI Perjuangan ini, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Budiman P Nadapdap SE menyatakan, diusia 41 tahun PDI Perjuangan merupakan usia cukup dewasa, matang dan mapan dalam menentukan arah perpolitikan tanah air, termasuk memberi sinyal maupun peluang dan kesempatan kepada pemimpin muda untuk menjadi  pemimpin  nasional kedepan. “Peluang bagi pemimpin muda ini merupakan harapan masyarakat,” ujar Budiman. (Ant/dtc/A4/d/x/w)


Tag:

Berita Terkait

Headlines

PDI Perjuangan Medan Dekatkan Diri ke Rakyat, Salurkan Bantuan ke Umat Hindu Jelang Deepawali

Headlines

PGI Sumut Rayakan 60 Tahun, Teguhkan Tekad Jadi Garam dan Terang

Headlines

13 Rumah Hangus di Asia Mega Mas, Wali Kota Medan Serahkan Bantuan ke Korban

Headlines

12 Rumah Semi Permanen di Jalan Sukaramai I Medan Hangus Terbakar

Headlines

Poster SARA di Eks Kantor PDIP Medan Dikecam, DPC Bentuk Tim Investigasi

Headlines

Ratusan Masyarakat Masih Datangi DPRD Langkat, Desak Pemecatan Oknum Anggota DPR