Humbahas (SIB) -Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Parsadaan Keluarga Besar Si Raja Oloan (SRO) Sumut/Panitia Pengusulan Nama Bandara Silangit menjadi Bandara Raja Sisingamangaraja XII bersama tokoh masyarakat Bona Pasogit beraudiensi ke Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor, Jumat (28/4) di Komplek Perkantoran Bupati, Bukit Inspirasi, Doloksanggul.Bupati dalam pertemuan itu didampingi Ketua DPRD Manaek Hutasoit, Sekda Saul Situmorang, Kadis Perhubungan Jaulim Manullang, Kasat Pol PP Mangupar Manullang. Sedangkan rombongan Keluarga Besar SRO Sumut dipimpin Ketua Umum (Ketum) DPW Sumut sekaligus penasehat Panitia dan Pengurus Lembaga Sisingamangaraja XII Sanggam SH Bakkara, didampingi Ketua Dewan Penasehat Ir Oloan Naibaho, Ketua Panitia Nikson Sinambela, Sekretaris Panitia Richard Eddy M Lingga, Bendahara Panitia Drs Manahan Sihotang, serta Bendahara DPW SRO Sumut Luminta Manullang, dan tokoh masyarakat Bona Pasogit Dirman Sinambela, Tolopan Simanullang, Jamanat Sihite dan Gelleng Manullang. Dalam pertemuan itu, Sanggam Bakkara menyampaikan kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama kepada pemerintah sekitar kawasan pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara dan DPRD-nya untuk meminta dukungan memperjuangkan nama pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja XII menjadi nama Bandara Silangit di Tapanuli Utara. "Humbahas adalah tempat lahir dan wafatnya Raja Sisingamangaraja XII, itulah dasar kami melangkah pertama kemari sebelum ke kabupaten lainnya meminta dukungan rencana besar ini. Kami berharap Bupati dan Ketua DPRD berkenan memberikan dukungan dalam bentuk rekomendasi," sebut Sanggam.Mendengar penjelasan itu, Dosmar menceritakan, bersama beberapa bupati sebelumnya sudah pernah membahas topik ini dan sepakat mengusulkan perubahan nama Bandara Silangit."Sebelumnya beberapa bupati termasuk saya sudah pernah membahas usulan bandara ini, dan kita sepakat mengusulkan pergantian nama. Juga pada pertemuan ini, kita bersama DPRD sepakat akan segera menyurati Presiden untuk mengusulkan penamaan Bandara Raja Sisingamangaraja XII," ucap Dosmar. Sementara itu, Manaek Hutasoit menyampaikan bahwa DPRD Humbahas mengapresiasi usulan pergantian nama Bandara Silangit menjadi Bandara Raja Sisingamangaraja XII. Dia berharap semua pihak termasuk para pimpinan daerah di kawasan Tapanuli turut mendukung pengusulan tersebut."Kita dari DPRD Humbahas sangat mengapresiasi rencana perubahan nama Bandara Silangit menjadi Bandara Raja Sisingamangaraja XII sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan nasional dari Tanah Batak. Bahkan semua pihak termasuk para pimpinan daerah di kawasan Tapanuli Raya ini siap mendukung," harap Manaek. Apresiasi GagasanSecara terpisah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tapanuli Utara sudah pernah membicarakan rencana perubahan nama Bandara Silangit beberapa waktu lalu. Namun secara kelembagaan belum pernah ditetapkan satu nama yang akan diusulkan kepada pemerintah pusat sebagai pengganti nama Bandara Silangit.Hal itu disampaikan Ketua DPRD Taput Ir Ottoniyer MP Simanjuntak saat diwawancara SIB, Jumat (28/4) di Tarutung sehubungan dengan adanya gagasan pomparan Si Raja Oloan yang mengusung perubahan nama Bandara Silangit menjadi Bandara Sisingamangaraja XII.Menurutnya, sesuai usulan dari fraksi-fraksi di DPRD Taput dan berbagai aspirasi dari masyarakat luas Kabupaten Tapanuli Utara ada empat nama yang diusulkan sebagai pengganti nama Bandara Silangit yaitu Munson-Leman, DR IL Nomensen, Sisingamangaraja XII dan TB Simatupang.Berbagai pihak yang mengusulkan keempat nama tersebut mempunyai argumentasi masing-masing seperti pemberian nama Munson-Leman untuk mengabadikan pengorbanan kedua tokoh tersebut. "Munson-Leman merupakan missionaris pertama menginjakkan kaki di Tapanuli. Keduanya mati martir dan walau belum melaksanakan misinya di Tapanuli, tapi mati martir merupakan bibit berdirinya gereja di Tapanuli," ujarnya menjabarkan agurmentasi pihak yang mengusulkan nama tersebut.Berikutnya adalah DR IL Nommensen karena merupakan tokoh yang membawa peradaban bagi masyarakat Tapanuli. "Dialah yang membawa terang ke daerah Tapanuli, mengajarkan Bangso Batak mengenal Yesus sebagai Juru Selamat sehingga keluar dari kegelapan. Mengajarkan pendidikan sehingga masyarakat mempunyai pola pikir dan memiliki pemikiran baru dan kemajuan untuk kawasan Tapanuli," terangnya.Sementara mengusulkan nama Sisingamangaraja XII dengan pertimbangan sebagai Pahlawan Nasional yang berasal dari Tapanuli yang berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sehingga pengorbanan dan jasa-jasanya pantas diabadikan.Sedangkan yang mengusulkan TB Simatupang juga mempunyai argumentasi yang sama yaitu sebagai salah satu putra terbaik Tapanuli yang telah mengabdikan dirinya untuk Bangsa Indonesia.Ottoniyer manyampaikan bahwa DPRD Taput belum mengambil suatu keputusan terkait salah satu nama dari keempatnya untuk diusulkan sebagai pengganti nama Bandara Silangit. "Dewan baru sebatas merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas keempat nama tersebut. Begitu juga kepada pemerintah kabupaten sekitar Bandara Silangit yakni Tobasa, Humbang Hasundutan dan Samosir perlu disosialisasikan untuk memberikan respon dan dukungan," sebutnya.Hingga saat ini katanya usulan perubahan nama Bandara Silangit yang disampaikan kepada DPRD Taput masih terus berdatangan dari masyarakat, khususnya dari para perantau putra/putri Tapanuli Utara."Keluarga Besar Si Raja Oloan menyampaikan usulan perubahan nama Bandara Silangit dengan datang beraudiensi ke gedung dewan. Saya terima usulan mereka kemarin (Kamis, 27/4 - red) di kantor," sebutnya.Usulan perubahan nama Bandara Silangit menjadi Bandara Sisingamangaraja XII dari Keluarga Besar Si Raja Oloan disampaikan Marganti Manullang (Mantan Wakil Bupati Humbahas) bersama rombongannya langsung kepada Ketua DPRD Taput.Menanggapi penyampaian usulan tersebut Ottoniyer mengapresiasi Keluarga Besar Si Raja Oloan yang mempunyai gagasan dan terobosan besar karena keluarga ini juga bagian tidak terpisahkan dari Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII. (H03/BR7/f)