Medan (SIB)- PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang kini penuh menjadi badan usaha milik negara (BUMN) secara bertahap akan meningkatkan produksi aluminium dari selama ini 260 ribu ton/tahun menjadi 650 ribu ton/tahun dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Caranya, Inalum akan menambah pembangunan tungku, pembangkit listrik baru, dan sarana penunjang lain."Seluruh manajemen dan karyawan telah bertekad akan mewujudkan rencana strategi korporasi dalam jangka waktu 5 dan 10 tahun ke depan, antara lain berupaya meningkatkan produksi, melakukan diversifikasi produk," ungkap Direktur Utama PT Inalum Drs SS Sijabat di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (18/1) malam.Amanah dari Kementerian BUMN serta keinginan kuat warga Inalum yang telah ditetapkan dalam tema Hari Jadi ke-38 PT Inalum, menurut Sijabat, pihaknya harus menjadikan Inalum sebagai BUMN kebanggaan nasional dan berdaya saing internasional.PT Inalum kini menjadi BUMN setelah melalui perundingan yang panjang, pengalihan dari PMA ke BUMN dan akhirnya dicapai, Senin (9/12/2013), di Kementerian Perindustrian ditandatangani pengakhiran persetujuan induk antara para investor Jepang dengan Pemerintah Indonesia.Lalu diteruskan dengan acara penyerahan saham dari pemegang saham Jepang ke Pemerintah Indonesia, Kamis (19/12/2013), di Kementerian BUMN Jakarta. Sejalan dengan perubahan PT Inalum dari PMA menjadi BUMN, manajemen telah menyesuaikan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan status tersebut.Sijabat yang ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Inalum setelah menjadi BUMN mengakui, keadaan belum membaiknya harga Inalum diprediksi akan terus berlanjut sampai kuartal II 2014 dan sejalan dengan kondisi perekonomian dunia dan regional.Seraya memerhatikan faktor keamanan operasi, Inalum juga telah membantu mengatasi krisis listrik di Sumut sejak 28 November 2013, dengan menyuplai sampai 105 mw energi ke PLN. Menurutnya, hal itu merupakan wujud nyata bantuan Inalum ke masyarakat sejak menjadi BUMN walaupun harus disadari bersama ini bukan tugas Inalum. (A23/h)