Karawang (SIB)- Para keluarga korban diberikan kesempatan mengunjungi titik jatuhnya Lion Air PK-LQP di Perairan Karawang, Jawa Barat. Keluarga menggelar doa bersama dan menabur bunga.Keluarga korban bertolak dari dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, dengan menggunakan KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin. Kedua kapal itu tiba di titik jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, yaitu di titik koordinat 05 derajat 48,65 menit Lintang Selatan-107 derajat 07 menit Bujur Timur. KRI Banda Aceh tiba pukul 11.30 WIB dan langsung melakukan doa bersama. KRI Banda Aceh dipimpin oleh Pangkoarmada I Laksamana Muda Yudo Margono, sedangkan KRI Banjarmasin dipimpin oleh Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi. Para keluarga pun keluar dan berdiri pinggir buritan kapal. Mereka didampingi oleh tim psikologi. Mereka tampak mengangkat tangan memanjatkan doa. Suara isak tangis pecah saat melantunkan doa. Beberapa orang juga tak henti memeluk sesama keluarga. Perwakilan dari setiap keyakinan memimpin doa sesuai caranya masing-masing secara bergantian.Kapal berputar mengelilingi titik koordinat tersebut. Sementara saat doa selesai, beberapa keluarga menabur bunga ke wilayah perairan Karawang. Istri pramugara Lion Air, Denny Maulana, pingsan saat tabur bunga di KRI Banjarmasin. Istri Denny dibawa ke ruang kesehatan di kapal tersebut. Petugas kesehatan dan psikolog pendamping menemani istri Denny, termasuk dua anggota keluarga yang juga pingsan di KRI Banjarmasin. Tapi ada juga yang mengikhlaskan kepergian anggota keluarganya. Salah satunya Dewi Damanik, istri Rudi Lumbantoruan, penumpang Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang. "Saya sudah mengikhlaskan, semoga diterima Tuhan, Bapak," kata Dewi, yang duduk di buritan KRI Banjarmasin, sambil terus memandangi laut.22 Kantong JenazahSementara itu, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 22 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Kantong jenazah itu kemudian dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.Pantauan di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (6/11) pukul 19.30 WIB, terlihat petugas PMI mengangkat 22 kantong jenazah ke dalam 11 ambulans. Ambulans itu gabungan dari PMI dan Biddokes Polda Metro Jaya.Sebelumnya, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto mengatakan per pukul 17.00 WIB, 20 kantong jenazah diangkat dari lokasi jatuhnya pesawat. Kemudian pada pukul 19.25 WIB, 2 kantong jenazah kembali diturunkan dari kapal RB 206 Bandung.Dengan begitu, sampai kemarin sudah ada 186 kantong jenazah yang telah dievakuasi. "Secara total keseluruhan dari hari pertama sampai hari ke-9 kita sudah mendapatkan 184 kantong jenazah," ucap Nugroho di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok.Nugroho mengatakan 22 kantong jenazah itu akan dikirim ke RS Polri, Kramat Jati, untuk diidentifikasi.Sementara itu, 17 jenazah penumpang Lion Air PK-LQP teridentifikasi kemarin. Ditambah jumlah itu, total jenazah yang telah diidentifikasi menjadi 44 orang."Hasil sidang rekonsiliasi pada hari Selasa, tanggal 6 November, pukul 17.30 WIB, di RS Bhayangkara RS Soekanto, ada 17 body part yang dinyatakan teridentifikasi," kata Wakil Kepala Operasi Tim DVI Polri Kombes Triawan Marsudi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/11). Turbin DitemukanTim Penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I menemukan kembali satu turbin pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Turbin untuk sementara berada di Landing Craft Utility (LCU) KRI Banda Aceh.Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho mengatakan turbin ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB oleh sejumlah penyelam dari TNI AL."Ditemukannya tidak jauh dari titik penemuan mesin turbin yang pertama," ujar Agung saat diminta konfirmasi.Agung mengatakan turbin yang ditemukan merupakan bagian dari pesawat Lion Air PK-LQP. Ketika dibawa ke permukaan, turbin kemudian dipindahkan dengan alat crane milik KRI Rigel ke LCU Banda Aceh."Tadi sore (diangkat) pakai crane KRI Rigel ke LCU Banda Aceh," ujarnya.Rencananya turbin akan diserahkan ke posko SAR Basarnas, JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara Rabu (7/11)."Posisi masih di LCU dan rencana baru besok akan diserahkan ke Posko SAR," tutur Agung.DilanjutkanTim evakuasi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Jawa Barat diteruskan hari ini. Tim evakuasi memperluas radius pencarian dengan fokus mencari korban."Untuk kegiatan besok kita masih konsentrasi di radius 250 meter di dasar kita akan konsentrasi di situ. Kita masih konsentrasi pada korban jiwa," ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto, Selasa (6/11)."Begitu juga yang di (pinggir) pantai kita akan perlebar lagi menjadi 20 km. Mudah-mudahan masih kita pertemukan yang khusus korban jiwa. Itu kegiatan kita," lanjutnya.Nantinya hasil evaluasi pencarian hari ke-10 akan menjadi dasar keputusan diperpanjang-tidaknya operasi tim SAR gabungan."Saya belum bisa tentukan itu, jadi besok kita baru akan analisa dan evaluasi, kita juga akan lihat ke lapangan bagaimana perkembangan situasi itu ditentukan besok," katanya."Tentu besok Kabasarnas akan lakukan pemantauan udara maupun laut, baik di Tanjungpakis atau di tengah laut dan nanti akan ada rapat staf yang dipimpin oleh Kabasarnas dan itu akan ada keputusan besok," tutur Nugroho. (detikcom/d)