Tangis Histeris Sambut Jasad Keluarga Korban Pembunuhan di Samosir

* HS Terduga Pembunuhan Ditangkap
- Jumat, 16 November 2018 11:36 WIB

Warning: getimagesize(https://hariansib.com/cdn/photo/dir112018/hariansib_Tangis-Histeris-Sambut-Jasad-Keluarga-Korban-Pembunuhan-di-Samosir.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
SIB/Dok
MELAYAT: Bupati Samosir Rapidin Simbolon melayat ke rumah duka korban pembunuhan di Bekasi di Hariara Tolu Desa Parsaoran Satu, Kecamatan Pangururan, Kamis (15/11).

Samosir (SIB) -Kedatangan empat jenazah satu keluarga korban pembunuhan di Bekasi disambut histeris keluarga di rumah duka di Hariara Tolu, Parsaoran Satu, Samosir.

Isak tangis pecah saat empat peti jenazah Diperum Nainggolan, Maya Ambarita serta dua anak, Sarah dan Arya dikeluarkan dari mobil ambulans pukul 07.00 WIB, Kamis (15/11). Keluarga dan kerabat korban sudah memenuhi rumah duka.

Kakak kandung Diperum, Saborang Nainggolan mengatakan, keempat korban pembunuhan satu keluarga akan dikebumikan.

"Kita kebumikan di pemakaman keluarga," kata Saborang.

Saborang berharap polisi segera menangkap pelaku pembunuhan. Keluarga juga ingin pelaku dihukum berat.

Tampak juga Bupati Samosir Rapidin Simbolon melayat ke rumah duka.

Rapidin meyakini bahwa masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Samosir sangat terpukul dan bersedih atas kejadian tersebut. Dia percaya kasus pembunuhan tersebut akan dapat diungkap dan pelakunya ditangkap oleh petugas kepolisian.

"Sekali lagi Pemkab Samosir sangat mengutuk keras perbuatan pelaku pembunuhan yang tidak berperikemanusiaan, dan pelaku harus mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya atau hukuman mati," kata Bupati Samosir.

Pengamatan SIB, para kerabat dan saudara korban terus berdatangan untuk mengucapkan kata penghiburan kepada keluarga korban. Diiringi dengan ibadah singkat hingga mengantarkan ke empat korban ke tempat pemakaman.

DITANGKAP

Pelarian HS, pria yang diduga membunuh satu keluarga di Bekasi, berakhir. HS membawa mobil milik Diperum Nainggolan menuju Cikarang hingga akhirnya ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Jejak-jejak pelarian HS kemudian ditelisik polisi. Lewat poster digital, Polda Metro Jaya meminta masyarakat segera melapor bila melihat mobil Nissan X-Trail bernomor polisi B-1075-UOG berwarna silver metalik. Masyarakat bisa menghubungi Subdit Jatanras atau Subdit Resmob Polda Metro Jaya.

HS kini telah ditangkap polisi dan diperiksa intensif. HS masih mengelak bahwa dia membunuh satu keluarga yang masih memiliki hubungan darah dengannya itu.

Berikut ini kronologis penangkapan HS:

Rabu, 14 November 2018

Pukul 05.00 WIB

HS membawa mobil Diperum menuju Cikarang, Jawa Barat. Dia mendatangi kamar kos di daerah tersebut dan memarkir mobil Nissan X-Trail berwarna abu-abu itu.

HS lalu pergi ke sebuah klinik untuk mengobati jarinya yang terluka. Klinik tersebut berlokasi sekitar 500 meter dari kos-kosan di Cikarang. Kepada perawat, HS berdalih jari luka itu akibat jatuh.

Rabu, 14 November 2018

Tim gabungan akhirnya menemukan mobil korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Mobil itu ditemukan terparkir di kos-kosan daerah Cikarang, Jawa Barat. Mobil itu kemudian dibawa ke Polres Bekasi Kota dan diberi garis polisi.

"Kami dapatkan kendaraan itu dibawa oleh saudara berinisial HS. Kemudian, HS ini kami cari karena mobil parkir di kos-kosan dia. Kami cari, kami lidik keberadaan HS ada di mana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Rabu, 14 November 2018

Setelah mobil ditemukan, tim gabungan mencari keberadaan HS. Berdasarkan informasi dari masyarakat, HS berada di Garut. Tim gabungan kemudian bergerak menuju Garut.

"Sampai di Garut, kami dapatkan HS ada di kaki Gunung Guntur. Di sana berada di saung atau rumah. Kami dapatkan yang bersangkutan ada di sana. Katanya akan mendaki gunung," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Rabu, 14 November 2018

Pukul 22.00 WIB

HS kemudian ditangkap tim gabungan. Polisi menemukan kunci mobil merek Nissan. Kemudian ada ponsel dan uang Rp 4 juta.

HS mengelak melakukan pembunuhan sadis itu. "Kami amankan tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB. Yang bersangkutan kami bawa ke Jakarta, kami interogasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. (detikcom/H06/h)


Tag:

Berita Terkait

Headlines

Peduli Lingkungan, Warga Perumahan Griya Aira Land Tebingtinggi Gelar Gotong Royong

Headlines

Medan Sunggal Jadi Wilayah Prioritas Kasus Begal, Medan Tembung Rawan Pencurian Besi dan Narkoba

Headlines

Pimpin Apel KRYD, Kapolrestabes Medan: Gunakan Senjata dan Tindak Tegas Pelaku Begal Sesuai SOP

Headlines

Hari Ketiga Pencarian, Nelayan Hilang di Perairan Sialang Buah Masih Belum Ditemukan

Headlines

Lapas Sibolga Gelar Razia Gabungan Geledah Kamar Narapidana

Headlines

Sambut HUT ke-80 Korps Brimob Polri, Danyon B Sat Brimob Polda Sumut Buka Turnamen Sepak Bola antar Pelajar SMP se-Tebingtinggi