Medan (SIB)- Mahkamah Agung (MA) menolak memori kasasi yang diajukan Adi Sucipto, terdakwa korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Pemprovsu tahun 2009. MA pun menguatkan putusan majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Medan pada tingkat banding selama 6 tahun penjara.Sebelumnya majelis hakim pada tingkat pertama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Medan, menghukum Adi Sucipto selama 5 tahun penjara.“MA menolak kasasi terdakwa atas memori kasasi yang dilakukannya. MA juga menguatkan putusan PT Medan yang dijatuhkan terhadap terdakwa,â€kata Netty Silaen, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejati Sumut, Selasa (21/1).Dalam putusan Kasasi MA tersebut, Adi Sucipto juga dihukum membayar denda Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan dan uang pengganti Rp1,188 miliar subsider 3 tahun penjara.Meski begitu, putusan Kasasi MA tersebut, masih lebih ringan dari tuntutan JPU. Sebelumnya Adi Sucipto dituntut 7,5 tahun penjara.Setelah keluarnya putusan Kasasi MA tersebut, kata Netty, pihaknya akan mengeksekusi terdakwa karena perkaranya telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah. Selain itu, kejaksaan juga akan mendata asset yang dimiliki terdakwa, sebagai tindak lanjut apabila tidak membayar uang pengganti yang dibebankan kepadanya sesuai putusan MA.Terdakwa Adi Sucipto selaku penerima sekaligus perantara bansos diduga melakukan korupsi dana bansos Pemprovsu tahun 2009 dengan cara memotong dana bansos yang diterima lembaga yang diurusnya sebesar 50-60 persen. Tercatat ada 17 proposal lembaga yang diurus terdakwa bekerjasama dengan Syawaluddin (berkas terpisah) dan Masrizal. Dari pemotongan itu, Adi Sucipto berhasil mengumpulkan Rp1,425 miliar. Dari jumlah itu, Syawaluddin mendapatkan Rp250 juta, Masrizal Rp60 juta dan Adi Sucipto Rp1,142 miliar. (A13/c)