Indonesia Desak Myanmar Segera Setujui Usulan ASEAN soal Utusan Khusus

Redaksi - Selasa, 03 Agustus 2021 08:54 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/photo/berita/dir082021/_3700_Indonesia-Desak-Myanmar-Segera-Setujui-Usulan-ASEAN-soal-Utusan-Khusus.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Foto Dok
Menlu Retno Marsudi

Jakarta (SIB)

Menlu RI Retno Marsudi mengungkapkan isu yang dibahas di ASEAN Leaders' Meeting di Jakarta lalu tentang kudeta Myanmar belum ada perkembangan. Indonesia berharap Myanmar menyetujui usulan ASEAN tentang penunjukan utusan khusus untuk membantu menyelesaikan konflik.

"Saya secara terus terang menyampaikan sampai saat ini tidak terjadi perkembangan yang signifikan dalam implementasi 5 point of consensus. Indonesia berharap agar Myanmar dapat segera menyetujui usulan ASEAN mengenai penunjukan special envoy (utusan khusus)," ungkap Retno dalam konferensi pers setelah menghadiri ASEAN Ministerial Meeting (AMM), Washington DC, Senin (2/8).

Retno mengatakan, utusan khusus ini harus segera bekerja dengan mandat yang jelas dari ASEAN. Retno juga meminta utusan khusus ini mendapat jaminan akses penuh selama menjalankan tugas di Myanmar.

"Special envoy juga harus dipastikan mendapatkan jaminan akses penuh, baik terkait dengan pertemuan dengan berbagai pihak maupun pergerakan selama menjalankan tugasnya di Myanmar," katanya.

"Indonesia juga mendesak agar implementasi 5 point of consensus lainnya dapat segera dilakukan karena terus terhambatnya implementasi 5 point of consensus tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Saya ulangi terus, terhambatnya implementasi 5 point of consensus, tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Oleh karenanya, sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive," tambah Retno.

Retno berharap melalui acara AMM ke-54 ini ASEAN bisa segera menunjuk utusan khusus dan militer Myanmar bisa menerima adanya penunjukan utusan khusus ini serta memberi akses penuh kepada utusan khusus ini dalam menjalankan tugasnya. Jika persoalan utusan khusus belum selesai, Retno meminta pimpinan ASEAN turun tangan.

"Jika pertemuan ini gagal memastikan langkah konkret implementasi 5 point of consensus, maka Indonesia mengusulkan bahwa isu mengenai tindak lanjut 5 point of consensus ini dikembalikan dikembalikan ke para pemimpin ASEAN, karena mandatnya adalah sekali lagi dari para pemimpin, kita coba implementasikan dan jika tidak terjadi implementasi maka isu ini harus dilaporkan kembali kepada para Pemimpin ASEAN untuk mendapatkan arahan mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan ASEAN sesuai dengan piagam ASEAN," tegasnya.

Indonesia, lanjut Retno, saat ini fokus mengajak negara di ASEAN membantu rakyat Myanmar. Retno juga meminta ASEAN memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar, terutama kaum perempuan dan anak-anak.

"Indonesia juga menekankan di saat yang sama kita tidak boleh diam membiarkan penderitaan rakyat Myanmar. Mereka saat ini memerlukan bantuan kemanusiaan. Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan ASEAN segera mengambil langkah pemberian bantuan kemanusiaan, termasuk untuk kaum perempuan dan anak-anak," pungkasnya. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB

Tag:

Berita Terkait

Headlines

Jelajah Kuliner Indonesia 2025 di Medan Hadirkan Keunggulan dan Keragaman Kuliner Nusantara

Headlines

IAW Soroti Celah HS Code dalam Ekspor Tuna, Negara Berpotensi Rugi Ratusan Triliun Rupiah

Headlines

Jelajah Kuliner Indonesia 2025: KAI Sumut Hadirkan Harga Spesial Tiket Eksekutif

Headlines

Kedatangan Raja Abdullah II Disambut Prabowo, Bahas Isu Gaza dan Kerja Sama Strategis

Headlines

10 Pemain PSMS Tahan Seri Tuan Rumah Persekat

Headlines

Zakiyuddin Harahap Terima Kunjungan Tim Verifikasi SDGs Action Award 2025