Menkes: Vaksin Pfizer Hanya Tahan 6 Minggu Jika Dikirim ke Daerah

* 55 Unit Kulkas akan Dibeli dari UNICEF Disebar ke 34 Provinsi
Redaksi - Kamis, 26 Agustus 2021 08:36 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2021/08/_923_Menkes--Vaksin-Pfizer-Hanya-Tahan-6-Minggu-Jika-Dikirim-ke-Daerah.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Internet
Budi Gunadi Sadikin

Jakarta (SIB)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan terkait kondisi vaksin Pfizer yang saat ini sudah masuk sebanyak 1,5 juta dosis ke Indonesia. Budi menyebut vaksin Pfizer sebetulnya membutuhkan suhu hingga -80 derajat celcius agar bisa bertahan sampai 6 bulan.

"Kita sudah menerima batch pertama dari vaksin Pfizer hasil BtoB dengan Pfizer sebesar 1,5 jutaaan. dan memang vaksin ini membutuhkan jalur distribusi rantai dingin yang berbeda. Sebagai masukan, sebenarnya vaksin (Pfizer) yang datang ke kita dalam suhu -80 derajat celcius itu bisa tahan disimpan selama 6 bulan," kata Budi saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR, Rabu (25/8).

Budi lantas mengatakan jangka waktu vaksin tersebut akan berkurang jika dikirimkan ke kabupaten atau kota di Indonesia. Pasalnya, kata dia, infrastruktur penyimpanan vaksin yang tersedia di kabupaten kota rata-rata hanya mencapai dingin -25 derajat celcius.

"Kalau kemudian kita kirim ke kabupaten/kota yang memang sekarang sudah memiliki infrastruktur logistik penyimpanan rantai dinginnya sampai -25 itu bisa dilakukan. Namun hanya bisa bertahan 2 minggu. Kemudian nanti mereka akan dipindahkan ke boks-boks khusus yang normal dipakai di fasyankes dan itu masih bisa tahan dalam kondisi suhu 2-8 derajat celcius sampai 4 minggu," ucapnya.

Dengan demikian, Budi menyimpulkan vaksin Pfizer yang dikirim ke kabupaten atau kota di Indonesia hanya mampu bertahan selama 6 minggu. Sehingga dia menyebut pemberian vaksin Pfizer ke daerah harus dengan kepastian dapat disuntikan dalam jangka waktu 6 minggu.

"Jadi melihat progresnya seperti ini, kami menyimpulkan sebenarnya vaksin Pfizer itu selama dia bisa disuntik dalam 6 minggu. Selama kita memiliki kepastian mereka bisa disuntikan dalam jangka waktu 6 minggu. Kita bisa menggunakan jalur logistik rantai dingin yang ada sekarang. Karena sekarang yang kita miliki sampai level kab/kota kita memiliki jalur logistik rantai dingin sampai dengan -25 derajat celcius," ujarnya.

Rencana Beli Kulkas

Berkaca dari kondisi tersebut, Menkes Budi pun menyebut pihaknya akan membeli kulkas yang bisa mengatur suhu hingga -80 derajat. Dia memastikan akan membeli 55 unit tempat penyimpanan khusus vaksin dari UNICEF.

"Untuk bisa memperkuat jalur distribusi rantai dingin ini, pemerintah sudah memutuskan kita akan membeli 55 unit lemari es tempat penyimpanan khusus yang bisa sampai -80 derajat celcius melalui UNICEF," ujarnya.

Lemari es penyimpanan vaksin itu bakal disebar di 34 provinsi di Indonesia sehingga bisa memperlama masa vaksin.

"Nanti rencananya kita akan dideploy ke 34 provinsi. Sehingga provinsi bisa menjadi hub-hub penyimpanan vaksin-vaksin yang membutuhkan penyimpanan rantai dingin sampai -80 derajat celcius," tuturnya. (detikcom/c)

Sumber
: Koran SIB

Tag:

Berita Terkait

Headlines

Fery Dan Syahdian Lantik Sekda Serta Puluhan Pejabat

Headlines

AMPERA Apresiasi Kunjungan Wapres Gibran ke Nias, Serahkan Dokumen Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias

Headlines

Wapres Gibran Kunjungi Nisel, Akan Bangun 16 Jembatan dan Benahi Fasilitas Lainnya

Headlines

Bencana Sumatera, Aceh Minta Dukungan PBB UNDP dan UNICEF

Headlines

Unicef Tinjau Permintaan Bantuan Pemulihan Pascabencana Sumatera

Headlines

Danantara Indonesia dan BP BUMN Kerahkan Lebih dari 1.000 Relawan dan 100 Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Penanganan Bencana