Muncul yang Lebih Seram dari Covid, Tokoh Agama Turun Tangan

Indonesia Termasuk yang Terancam
Redaksi - Minggu, 20 Februari 2022 09:12 WIB
(AP/Victor Caivano)
KERING: Burung-burung terbang di atas seorang pria yang mengambil foto dasar sungai yang kering dari Old Parana River~anak sungai Parana River~selama kekeringan di Rosario, Argentina, Kamis, 29 Juli 2021. 

Vatikan (SIB)

Beberapa tokoh umat Kristiani dunia menyerukan kepada masyarakat dunia untuk bersatu dan bersiap menghadapi ancaman perubahan iklim yang diyakini lebih mengerikan dari pandemi Covid-19. Seruan itu disampaikan melalui sebuah deklarasi bersama.

Mengutip Guardians, Jumat (18/2), deklarasi dimotori pemimpin gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, pemimpin spiritual gereja Ortodoks, Patriark Ekumenis Bartholomew, dan uskup agung Anglikan, Justin Welby itu menyebutkan bahwa masyarakat dunia harus mulai mendengarkan tangisan Bumi dan orang-orang miskin.

“Ini adalah momen kritis. Masa depan anak-anak kita dan masa depan rumah kita bersama bergantung padanya,” ujar deklarasi bersama ini.

Mereka juga meminta agar seluruh masyarakat mulai peduli dengan kondisi dan situasi dunia saat ini dengan lebih bertanggung jawab atas kegiatan yang mereka lakukan. Maka itu, ketiga tokoh Kristiani ini memohon agar masyarakat mau berkorban demi masa depan dunia.

“Dunia sudah menyaksikan konsekuensi dari penolakan kita untuk melindungi dan melestarikan. Sekarang, pada saat ini, kita memiliki kesempatan untuk bertobat, berbalik dalam tekad, menuju ke arah yang berlawanan. Kita harus mengejar kemurahan hati dan keadilan dalam cara kita hidup, bekerja dan menggunakan uang, bukan keuntungan egois.”

Sebelumnya gema perubahan iklim sudah mulai disampaikan oleh beberapa tokoh dunia. Terbaru, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyebut bahwa dunia saat ini sedang dalam kondisi yang sangat parah. Ini disampaikan kepada para korban Badai Ida di New York.

“Bencana-bencana ini tidak akan berhenti. Mereka hanya akan datang dengan frekuensi dan keganasan yang lebih banyak,” ujar presiden asal Delaware itu beberapa waktu lalu.

“Kita harus mendengarkan para ilmuwan dan ekonom dan pakar keamanan nasional. Mereka semua memberi tahu kita ini kode merah.”

TERANCAM

Kondisi perubahan iklim akibat polusi global sendiri memang bukan isapan jempol belaka. Sebuah laporan dari Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menemukan bahwa dunia mungkin lebih memanas hingga 1,5°C pada awal 2030-an. Kenaikan ini disebut sangat mengancam negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik, termasuk Indonesia.

Selain itu, para peneliti ekologi dunia menyebut bahwa ada beberapa indikator perubahan iklim yang telah menembus batasan normal. Indikator tersebut yakni jumlah es yang mencair di kutub, kenaikan suhu permukaan laut, dan deforestasi. (R1/c)

Sumber
: Koran SIB

Tag:

Berita Terkait

Headlines

Utang Baru Pemerintahan Prabowo di 2026 Direncanakan Tembus Rp 781 Triliun, Tertinggi Sejak Pandemi

Headlines

Prabowo akan Tambah Utang Rp781,9 T, Terbesar Sejak Pandemi Covid-19

Headlines

Bank Dunia Soroti Lemahnya Penerimaan Pajak di Indonesia

Headlines

Dituding Penyebab Pandemi Covid-19, China Bantah Keterlibatan Institut Virologi Wuhan

Headlines

Ramalan Baba Vanga yang Mengerikan, Kiamat Mulai 2025

Headlines

Tenggelamnya Kapal Selam Nuklir China: Tantangan Baru untuk Xi Jinping