Jakarta (SIB)
Ratu Elizabeth II dimakamkan, Senin (19/9). Proses pemakaman dilakukan setelah peti mati jenazah disemayamkan selama empat hari di Westminster Hall, London, Inggris dan kemudian dibawa ke Westminster Abbey dengan State Gun Carriage of the Royal Navy.
Pada hari terakhir peti mati ratu di Westminster Hall, tercatat ratusan ribu pelayat memberikan penghormatan. Ada antrian besar, yang mengular di sepanjang South Bank, melewati National Theatre, Tate Modern dan HMS Belfast, hingga Southwark Park.
Sejak Minggu pukul 20.00 waktu setempat, seluruh wilayah Inggris juga mengheningkan cipta sejenak selama satu menit.
Masyarakat diminta melakukannya secara pribadi di rumah mereka sendiri, di jalan bersama dengan tetangga, atau di acara-acara komunitas termasuk di arena-arena pertandingan bola Liga Premiere yang sedang berlangsung.
Prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II tiba di St George's Chapel (Kapel St George), di mana upacara the committal service (layanan komitmen) berlangsung.
Mengutip BBC, Senin (19/9), peti mati Ratu Elizabeth II kemudian diangkat dengan hati-hati oleh pihak pembawa dan dibawa menaiki tangga barat ke kapel.
Kapel abad pertengahan ini adalah lokasi pernikahan Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan Meghan, pada tahun 2018.
Layanan komitmen dipimpin oleh Dean of Windsor, David Conner. Dimulai dengan prosesi peti mati memasuki kapel dan melanjutkan ke bagian tengah untuk meletakkan peti mati Ratu di quire.
Malam waktu London, Ratu Elizabeth II dimakamkan bersama mendiang suaminya, Duke of Edinburgh yang meninggal pada April 2021 lalu.
Dia dimakamkan di Royal Vault of King George VI's Memorial Chapel-bagian dari Kapel St George.
Jenazah ratu yang meninggal di usia 96 tahun itu sebelumnya dibawa menggunakan mobil dari Wellington Arch.
Jenazah Ratu Elizabeth tiba sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Suara senapan yang ditembakkan dan lonceng berdentang terdengar untuk menandai kedatangan Ratu Elizabeth.
Ratusan personel militer telah berbaris di sepanjang rute. Kepala mereka tertunduk saat mobil jenazah Ratu Elizabeth lewat.
Jenazah Ratu Elizabeth tiba dalam prosesi Long Walk yang bersejarah dari Quadrangle ke Kapel St George.
Memimpin prosesi dan berjalan di depan peti jenazah Ratu Elizabeth yakni Anggota Resimen Kavaleri Rumah Tangga.
Kemudian ada juga anggota drum band dari Resimen Skotlandia dan Irlandia, serta staf pribadi Ratu Elizabeth.
Mengapit mobil jenazah, terlihat pembawa peti jenazah dan rombongan pendamping.
Di Kastil Windsor, keluarga kerajaan telah menunggu. Tampak Raja Charles III dan ketiga anak mendiang Ratu Elizabeth II, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward, menyambut peti jenazah sang ibu.
Pangeran William dan Pangeran Harry juga ikut dalam rombongan itu.
Sebelumnya, peti jenazah Ratu Elizabeth II dibawa dari Westminster Abbey ke Wellington Arch dengan kereta meriam yang ditarik oleh 142 personel Angkatan Laut Inggris.[br]
MEMEGANG JANJI
Prosesi ibadah pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II berlangsung selama satu jam di Westminster Abbey, London, Inggris, dengan dihadiri keluarga Kerajaan Inggris dan ratusan pejabat serta pemimpin berbagai negara.
Ibadah diakhiri dengan momen mengheningkan cipta selama dua menit.
Setelah mendengarkan khotbah yang disampaikan Uskup Agung Canterbury Justin Welby dan diwarnai berbagai nyanyian pujian, Last Post dikumandangkan oleh empat peniup trompet Household Cavalry menjelang akhir seremoni pemakaman kenegaraan.
Dalam khotbahnya, Welby memuji mendiang Ratu Inggris itu sebagai salah satu dari sedikit pemimpin yang memegang janjinya.
"Pola bagi banyak pemimpin adalah ditinggikan dalam hidup dan dilupakan setelah kematian. Pola bagi semua orang yang melayani Tuhan, yang dikenal atau tidak dikenal, yang dihormati atau diabaikan, bahwa kematian adalah pintu menuju kemuliaan," ucap Welby, Senin (19/9).
"Yang Mulia secara terkenal menyatakan dalam siaran ulang tahun ke-21, bahwa seluruh hidupnya akan didedikasikan untuk mengabdi pada negara dan Persemakmuran," imbuhnya.
"Jarang ada janji semacam itu yang ditepati dengan baik, hanya sedikit pemimpin yang menerima curahan cinta kasih seperti yang kita saksikan," puji Welby.
HENING CIPTA
Momen itu diikuti dengan mengheningkan cipta selama dua menit, di mana seluruh tamu yang hadir di dalam Westminster Abbey maupun warga yang menunggu di luar terdiam untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Ratu Inggris itu.
Momen mengheningkan cipta itu juga dipraktikkan oleh seluruh warga Inggris yang ada di berbagai wilayah.
Usai mengheningkan cipta, lagu kebangsaan "God Save the King" berkumandang dan diikuti oleh Lament, ekspresi musik kesedihan.
Seremoni pemakaman kenegaraan ini diawali dengan prosesi khidmat, di mana peti jenazah Ratu Elizabeth II dibawa masuk dengan diikuti anak-anaknya, termasuk Raja Charles III, dan cucu juga cicitnya berjalan kaki di belakang peti jenazah.
Peti jenazah diusung delapan tentara dari Pengawal Grenadier Batalion ke-1 -- salah satu resimen paling tua dalam militer Inggris.
Raja Charles III dengan seragam militernya terlihat berjalan kaki di belakang peti jenazah, yang diikuti oleh Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Pangeran William yang bergelar Prince of Wales dan adiknya, Pangeran Harry mengikuti di belakang. Istri mereka, Catherine dan Meghan, terlihat mendampingi.
Tidak ketinggalan dua anak tertua Pangeran William, yakni Pangeran George dan Putri Charlotte, juga tergabung dalam iring-iringan tersebut.
Terdapat juga Permaisuri Camilla dan istri dari Pangeran Andrew dan Pangeran Edward dalam iringan itu. Keluarga Ratu Elizabeth II lainnya mengikuti berjalan kaki di belakang mereka.
Seremoni pemakaman kenegaraan ini dibuka oleh Dean Westminster, Dr David Hoyle, menyampaikan pernyataan menghormati mendiang Ratu Elizabeth II.[br]
TEMBUS RP 136 M
Pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II digelar secara besar-besaran dengan melibatkan banyak orang dan ditonton oleh seluruh dunia.
Seperti dilansir media lokal Inggris, Mirror.co.uk, Senin (19/9), pemakaman Ratu Elizabeth II telah direncanakan selama bertahun-tahun dan semua upaya dikerahkan agar proses berjalan dengan lancar.
Biaya pemakaman kenegaraan itu diperkirakan melebihi 8 juta Poundsterling (Rp 136,4 miliar), meskipun pihak Istana Buckingham tidak pernah mempublikasikan biayanya secara resmi.
Perkiraan soal biaya yang dihabiskan sangat beragam, dengan publikasi India, The Economic, Times memperkirakan biaya yang dihabiskan mencapai 6 miliar Poundsterling.
Namun, situs pengecekan fakta, Full Fact, menyebut biaya 8 juta Poundsterling dihabiskan dalam pemakaman kenegaraan sebelumnya juga acara kerajaan besar-besaran sebelumnya.
Kendati demikian, Full Fact juga mengakui pihaknya belum melihat angka yang 'tampaknya didasarkan pada perhitungan yang menyeluruh dan bisa dipercaya'.
Pemakaman kenegaraan biasanya digelar untuk pemimpin atau anggota keluarga Kerajaan Inggris, namun bisa juga digelar untuk tokoh nasional yang penting, seperti mantan Perdana Menteri (PM).
Pemakaman kenegaraan terakhir kali digelar di Inggris untuk mendiang Sir Winston Churchill yang meninggal tahun 1965.
Pada saat itu, pemakaman kenegaraan untuk Churchill memakan biaya 1 juta Poundsterling.
Diketahui juga bahwa pemakaman untuk mendiang Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, digelar saat pembatasan virus Corona (Covid-19) masih berlaku pada April 2021.
Itu berarti biaya pemakamannya jauh lebih rendah dari pemakaman-pemakaman sebelumnya.
Siapa yang membiayai pemakaman kenegaraan?
Biaya pemakaman kenegaraan didanai uang publik--yang berarti para pembayar pajak yang membiayainya.
Para pekerja akan bisa memeriksa pada slip gaji mereka selanjutnya soal berapa besar pajak yang dibayarkan dan seberapa besar yang dialirkan untuk acara kenegaraan semacam itu.
DIHADIRI RATUSAN PIMPINAN NEGARA
Sekitar 500 pemimpin dan pejabat dari Inggris dan di seluruh dunia berada di Westminster Abbey untuk menyaksikan kebaktian, salah satu rangkaian dalam prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.
Mengutip BBC, Senin (19/9), banyak anggota keluarga kerajaan asing duduk di seberang Keluarga Kerajaan Inggris di gereja.
Ratu Margrethe II dari Denmark duduk tepat di sebelah Raja Charles III. Ratu Margrethe II adalah pemimpin monarki terlama di Eropa.
Bangsawan asing lainnya yang menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II termasuk Raja dan Ratu Bhutan, Kaisar dan Permaisuri Jepang, Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda serta Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol. (CNBCI/Liputan6/Detikcom/c)