Medan (SIB)
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Indonesia (PP PGSI) Trimedya Panjaitan SH MH tidak menginginkan olahraga gulat dicemari suap-menyuap,karena itu sangat merusak dunia olahraga.
Dia pun menegaskan kepada para wasit yang memimpin pertandingan Kejurnas Senior Gulat Puan Maharani Cup di TD Pardede Hall Medan supaya jangan ada yang disuap tim manapun.
“Lebih baik saya beri bonus kepada wasit terbaik agar mereka benar-benar memberi penilaian sesungguhnya. Saya beri bonus Rp 5 juta kepada wasit terbaik dan Rp 10 juta kepada pegulat terbaik. Saya senang Kejurnas berjalan lancar, tidak ada keributan. Pelatih Kalteng juga mengaku puas, lebih baik wasit kita beri bonus daripada disuap,” kata Trimedya di arena Kejurnas Senior Gulat Puan Maharani Cup, Selasa (29/11) di TD Pardede Hall, Medan.
Trimedya juga sudah menyampaikan kepada Ketua Pengprov PGSI Sumut yang juga Ketua Umum Kejurnas Gulat Darma Wijaya agar Kejurnas ini berjalan dengan fair play.
Jangan menargetkan Sumut harus menargetkan sekian medali emas, karena biasanya yang bermain itu adalah tuan rumah.
Hasil ini kata Trimedya akan disampaikan kepada Menpora, selanjutnya mengutus Gusti Randa ke Kamboja, tuan rumah Sea Games tahun 2023. PP PGSI ingin prestasi gulat di Sea Games Kamboja nanti lebih baik dari sebelumnya di Hanoi tahun 2021 lalu.
“Hasil dari Kejurnas inilah nanti kita kirim ke Sea Games Kamboja. Peraih medali emas, perak dan perunggu di Kejurnas ini kami serahkan ke Menpora dan KONI,” ucapnya.
Anggota Komisi III DPR RI ini berharap tiap provinsi menggelar 2 sampai 3 kejuaraan, karena semakin banyak kejuaraan seperti sepakbola akan muncul atlet baru berprestasi.
Trimedya juga mengapresiasi Pengprov PGSI Kalsel yang memiliki atlet bernama Roxana asal Rumania yang sudah dinaturalisasi jadi warga negara Indonesia.
PGSI Pusat juga punya keinginan menjajaki pegulat dari negara-negara pecahan Uni Soviet seperti Khazakstan jadi atlet gulat Indonesia, termasuk Rumania yang kuat di cabang olahraga gulat.
Ditanya perkembangan secara teknis para atlet selama Kejurnas berlangsung, Trimedya mengungkapkan telah muncul atlet-atlet baru walapun yang lama masih mendominasi terutama peraih medali di Sea Games tetap juara nasional.
Ini menjadi tantangan bagi PGSI supaya regenerasi itu ada. Tapi Trimedya melihat di provinsi lain sudah ada atlet baru seperti Bengkulu bisa meraih medali di Kejurnas ini, begitu juga Sumut yang sudah lama “tidur” gulatnya bisa meraih medali.
“Empat tahun mendatang kita harapkan ada program intensif, seperti di Jawa Tengah ada Kejuaraan Kajati Cup, karena cabor ini sangat dekat dengan institusi Kejaksaan yang dulu Ketua Umumnya dipegang Jaksa Agung Andi Ghalib. Begitu juga PPLP diharapkan bisa, terutama kantong-kantong gulat seperti Jabar, DKI, Kaltim, Kalsel, Jatim membuat 2 sampai 3 even.
Mudah-mudahan tahun depan muncul atlet berprestasi, karena tantangan kami adalah Sea Games,” ucap Trimedya optimis.
Hari kedua Kejurnas Senior Puan Maharani Cup, Kalimantan Timur memperoleh 6 emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Tempat kedua Jawa Timur 4 emas, 3 perak dan1 perunggu.
Ketiga Jawa Barat 1 emas dan 1 perunggu. Posisi ke 4 ditempati tuan rumah Sumut dengan 2 perak dan 4 perunggu, Kalsel 2 perak, 1 perunggu, Jateng 1 perak, 1 perunggu, Sumbar 3 perunggu, Jambi 3 perunggu, Lampung dan Riau masing-masing 2 perunggu, DIY dan Bengkulu masing-masing 1 perunggu. (A8/c)