Menkes Ingin Pemilu 2029 Nol Angka Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Redaksi - Rabu, 21 Februari 2024 10:55 WIB

Warning: getimagesize(https://hariansib.com/cdn/uploads/images/2024/02/_702_Menkes-Ingin-Pemilu-2029-Nol-Angka-Petugas-Pemilu-Meninggal-Dunia.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
ANTARA/Mecca Yumna NP
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pernyataan dalam konferensi pers evaluasi penyelenggaraan Pemilu 2024 di Gedung Kemenkes Jakarta, Senin (19/2/2024). 
Jakarta (SIB)Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu, untuk mengurangi angka petugas pemilu meninggal dunia karena Pemilu 2024. Upayanya yakni dengan melakukan penyaringan (screening) kesehatan terhadap para petugas."Yang sudah dilakukan tahun ini, kita sudah screening (terhadap kondisi kesehatan)," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (19/2).Kemenkes memastikan seluruh petugas pemilu dalam kondisi sehat dan sedang tidak sakit saat bertugas. Ke depannya, Budi ingin screening para petugas dilakukan sebelum pendaftaran, bukan setelah ditunjuk menjadi petugas pemilu."Saya sedang mengkaji, kita mau menyempurnakan screening ini. Nanti mau ngomong sama Pak Mendagri dan Pak Kepala KPU apakah bisa sekarang saja ditandatangani aturan barunya. Kalau bisa screening-nya sebelum daftar," tambah Budi."Ke depannya kan (Pemilu) 2029 kita penginnya kalau bisa nol yang wafat," sambungnya.Lebih lanjut, Budi ingin ke depannya ada uji kesehatan keliling untuk para petugas pemilu. Hal ini merupakan antisipasi pemerintah karena masih banyak petugas yang bekerja overtime, bisa sampai 14 jam.Terakhir, Budi mengungkapkan angka kematian pada Pemilu 2024 turun drastis jika dibandingkan dengan Pemilu 2019."Jadi memang terjadi penurunan (kematian) yang sangat drastis dari jumlah petugas pemilu yang wafat dibandingkan dengan pemilu sebelumnya," pungkas Budi.Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memberikan iuran dari APBD yang diberikan kepada petugas ad hoc untuk menjadi anggota BPJS Kesehatan."Sudah tercover sebagian besar, hanya kurang 4,8 persen dari seluruh petugas di TPS, KPU yang penyelenggaranya lebih kurang 7,9 juta, itu dibiayai oleh Pemda," kata Tito.Tito juga telah menginstruksikan kepada Dukcapil untuk mempermudah proses administrasi kepada para keluarga petugas pemilu yang meninggal dunia saat mengurus surat kematian. Serta, mengimbau Pemda untuk ikut serta membantu keluarga petugas meninggal dunia."Saya mengimbau kepada seluruh kepala daerah untuk membantu para keluarga yang ditinggalkan pejuang demokrasi kita. Mulai dari mungkin jasa pemakaman, lalu di rumah duka, kalau ada anak yang masih kecil, bisa diberikan beasiswa," tutup Tito. (**)


Tag:

Berita Terkait

Headlines

Jokowi Hadiri Kongres PSI di Solo: PSI Harus Masuk Senayan di 2029, Bukan Lagi Sekadar Target Tapi Keharusan

Headlines

DPRD SU Usul Pemilu 2029 Gunakan Sistem Proporsional Tertutup Hindari Politik Uang

Headlines

Menkes dan PJ Gubernur DKI Temukan 3 Kasus Stunting di Jakpus

Headlines

Bergeser dari Pandemi, Pemerintah Prioritas ke Peningkatan Layanan Kesehatan

Headlines

Menkes: Positivity Rate dan Pasien Covid-19 Dirawat Alami Kenaikan

Headlines

Menkes: 70 Persen Pasien ICU Omicron Belum Divaksin