Humbahas (harianSIB.com)Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (
PSBI),
Effendi MS Simbolon bersama rombongan melayat dan menyampaikan belasungkawa di rumah duka atas meninggalnya Nursia br Sihotang (Op. Bontor), ibunda tercinta
Ephorus HKBP,
Pdt Dr Victor Tinambunan MST, di Dusun Siringoringo, Desa Sihotang Hasugian (Sihas) Dolok I,
Kecamatan Parlilitan,
Kabupaten Humbang Hasundutan (
Humbahas),
Sumatera Utara, Minggu (19/1/2025).
Effendi, tokoh nasional yang juga mantan Anggota DPR-RI empat periode itu mengatakan bahwa, Punguan Simbolon dohot Boruna di seluruh Indonesia bahkan dunia turut menyampaikan turut berdukacita dan kehilangan atas meninggalnya Op. Bontor boru Sihotang, ibundanya Ompui Ephorus HKBP, Pdt Dr Victor Tinambunan MST.
"Kami sangat mengenal beliau, almarhumah Op. Bontor boru, bahkan Op Bontor Doli. Orangnya humble, kokoh dan terbukti keturunannya (anaknya) seorang hamba Tuhan. Jadi sekali lagi, kami mengucapkan turut berduka cita sekaligus bersuka cita. Bersukacita, karena almarhumah sudah usia 88 tahun. Tentu usia itu merupakan berkat Tuhan yang patut disyukuri," kata Effendi.
Effendi juga menambahkan, sebagai penghormatan terakhir, pihaknya dari PSBI akan turut mengantarkan almarhumah ke tempat peristrahatan terakhir yang dilaksanakan secara adat batak, besok, Senin (20/1/2025) di Desa Sihatonga Dolok 1, Parlilitan, Humbahas.
Ephorus Pdt Dr Viktor Tinambunan, MST menyampaikan terimakasih kepada PSBI dan rombongan secara khusus Ketua Umum PSBI, Effendi MS Simbolon yang menyempatkan diri melayat dan berbelasungkawa ke rumah duka. "Kami atas nama keluarga besar Ompu Bontor, bahkan secara pribadi menyampaikan terimakasih kepada PSBI dan semua yang mengasihi kami, yang telah menyampaikan doa dan penghiburan atas kepergian orangtua kami," kata Ephorus.
Dia menyebutkan ibundanya, Nursia Sihotang, Op. Bontor meninggal di Rumah Sakit HKBP Balige pada hari Sabtu (18/1) pukul 09.30 WIB. Almarhumah meninggal karena penyakit infeksi paru dan gula yang dideritanya.
"Selama hidupnya, ibunda tercinta selalu menerapkan pola hidup sehat dan jarang sakit. Bahkan beliau tidak mau periksa ke dokter, hanya ke mantri atau layanan kesehatan terdekat di desa. Ibu baru pertama kali opname di rumah sakit itupun karena dibujuk keluarga. Kami kehilangan atas kepergian ibunda tercinta, semoga Tuhan berbelas kasih dan diterima disisiNya," tutup Ephorus.(**)