Humbahas
(harianSIB.com)Peristiwa
tanah longsor campur batu di
Desa Tipang,
Kecamatan Baktiraja,
Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) terjadi pada tanggal 18 dan 19 Februari 2025 disebabkan akibat tingginya curah hujan.
Demikian disampaikan Kepala Desa Tipang, Juanda Sihombing pada jurnalis SIB News Network (SNN), Rabu (19/2/2025). Intensitas curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir mengguyur wilayah Desa Tipang sejak pagi hingga malam hari berdampak Dolok Lumban Tobing longsor, juga mengakibatkan terjadinya pergerakan dan retakan tanah.
Material longsor menutupi jalan protokol di Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, Rabu (19/2/2025). (Foto Dok/FB)Juanda menjelaskan, longsor pertama sekali terjadi pada hari Selasa (18/2/2025) sekitar jam 09.00 WIB, dampaknya masih sekitar lereng gunung dan persawahan. Disusul kembali longsor kedua Rabu (19/2) dini hari sekitar jam 01.00 WIB yang menyebabkan tertimbunnya jembatan di jalan protokol
Desa Tipang yang mengakibatkan saluran irigasi tersumbat dan material longsor yang bercampur batu serta kayu melanda lima pemukiman penduduk."Lima unit rumah penduduk terimbas dampak longsor dan enam kepala keluarga sudah diungsikan sebagai antisipasi banjir susulan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," ucap Juanda.
Penduduk di sekitar lokasi banjir dihimbau agar pindah ke tempat yang lebih aman karena tanah tersebut masih bergerak dan berpotensi terjadi longsor susulan apabila terjadi hujan dengan intensitas ringan, apalagi lebat dalam durasi lama.
"BPBD Humbahas, Dinas Sosial, Bina Marga dan aparat Kepolisian sudah turun ke lokasi untuk membantu melakukan evakuasi, pembersihan material longsor dan juga untuk antisipasi terjadinya longsor susulan," kata Juanda. (**)