Rantauprapat
(harianSIB.com)Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, ternyata belum membayar
jasa medis atau
jasa pelayanan para tenaga medis yang menangani pasien
Covid-19 sajak tahun 2021. Sedikitnya, Rp9 miliar dana
jasa pelayanan pasien
Covid-19 itu masih diendapkan Direktur RSUD ini di bank.
Menurut para perawat, RSUD Rantauprapat satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang belum membayar jasa pelayanan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Masalah ini pun diviralkan tenaga-tenaga kesehatan itu melalui media-media sosial. Mereka sangat kesal, karena telah bertahun-tahun menunggu jasa medis dari pelayanan bertaruh nyawa tersebut belum juga dicairkan sampai 14 Maret 2025.
"Nyawa taruhannya! Bagikan hak kami! Jangan memberi janji-janji. Mulai tahun 2021-2025 janji saja. Viralkan RSUD Rantauprapat tidak membagikan hak perawat Covid-19," tulis perawat dalam akun TikTok Perawat RSUD Rantauprapat, seperti dilihat jurnalis SIB News Network (SNN), Jumat (14/3/2025).
Menyimak narasi akun TikTok tersebut, para tenaga kesehatan RS milik Pemkab Labuhanbatu itu sangat kecewa, namun mereka harus memberikan pelayanan terbaik untuk pasien hingga saat ini. Dengan menampilkan foto-foto manajemen RSUD tersebut, perawat RSUD Rantauprapat menuding manajemen tersenyum di atas penderitaan anggotanya. Sebab, sepengetahuan mereka, RS-RS lain telah membayarkan utuh jasa pelayanan serupa ke para tenaga medis yang menangani Covid-19.
"Tersenyum di atas penderitaan anggotanya. Bos-bos ini tau ga kalau dana Covid tidak dibagikan sama anggotanya mulai tahun 2021-2025? Atau bos-bos ini satu komplotan," narasi dalam akun tiktok Perawat RSUD Rantauprapat. Akun TikTok itu juga menuding manajemen meminta bagian 70% dari total dana Covid-19.
Editor
: Bantors Sihombing