Jakarta(harianSIB.com)
Pembukaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ancol, Jakarta, Sabtu (27/9/2025), diwarnai kericuhan. Dua kelompok kader saling berhadapan dengan teriakan berbeda: "Lanjutkan!" untuk mendukung Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, dan "Perubahan!" dari kelompok yang menginginkan regenerasi.
Suasana awalnya tertib saat Mardiono menyampaikan pidato pembukaan. Namun, teriakan dua kubu membuat ruangan menjadi riuh. Panitia mencoba meredam dengan mengajak peserta melantunkan sholawat, tetapi ketegangan tetap berlanjut hingga acara selesai.
Ketika Mardiono keluar dan memberikan keterangan pers, situasi semakin memanas. Kelompok pendukung "Perubahan" meneriakkan yel-yel di hadapannya. Pendukung Mardiono membalas hingga terjadi adu mulut, dorong-dorongan, bahkan pelemparan kursi. Aparat keamanan internal partai turun tangan untuk memisahkan kedua kubu.
Baca Juga: 247 PPPK Pemko Tanjungbalai Dilantik, Wali Kota: Jadilah ASN BerAKHLAK Wakil Ketua Umum DPP
PPP Rusli Effendi menyayangkan insiden tersebut. "Perbedaan pendapat itu wajar dalam demokrasi. Bedanya ada yang mengedepankan kesantunan dan ada yang tidak," ujarnya di
Ancol. Ia mengingatkan agar
PPP tidak mengulang perpecahan seperti era Romahurmuziy dan Djan Farid. "Semoga tidak terulang kembali," tegasnya.
Kericuhan ini menunjukkan adanya perbedaan tajam di tubuh PPP menjelang pemilihan ketua umum. Dua arus besar, yakni mempertahankan kepemimpinan Mardiono atau mendorong perubahan, kini semakin terbuka di depan publik.(**)