Jakarta (SIB) -Tidak seperti biasanya, pekan Thanksgiving di Amerika Serikat tanpa film bertema serupa. Justru Hollywood tidak merilis film block buster. Ada satu tontonan, 'Ralph Breaks the Internet' menjadi yang paling direkomendasikan untuk disaksikan bersama keluarga.
Selain itu, film horor box office, 'Suzzanna: Bernapas dalam Kubur' bersaing dengan sinema zombie Tiongkok. Selain itu, ada film Korea, 'Rampant'. Tontonan tersebut menjadi jawara box office di Negara Ginseng. Berikut ulasan film direkomendasikan:
Ralph Breaks the Internet
Ralph dan Venellope kembali terlibat dalam petualangan baru. Kedua karakter gim lawas itu menghadapi perkembangan teknologi kekinian, internet.
Di dunia maya, Ralph dan Venellope menemukan banyak hal menarik dan penuh petualangan serta menguji persahabatan mereka yang telah terjalin bertahun-tahun tersebut.
Suzzanna: Bernapas dalam Kubur
Luna Maya mendapatkan pujian atas perannya menjadi sosok Suzzanna dalam film 'Bernapas dalam Kubur'. Film ini mengisahkan kejadian yang dialaminya.
Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald
Seri lanjutan dari Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016) ini mengisahkan petualangan baru Newt Scamander. Kali ini, ia 'terpaksa' mengejar penyihir hitam Gellert Grindelwald yang kabur dari Amerika.
Paris menjadi lokasi pertemuan Newt dengan Grindelwald yang mulai mengumpulkan pengikut untuk 'mengangkat' kasta penyihir di atas umat manusia.
Film untuk kategori Remaja ini bisa disaksikan di seluruh jaringan bioskop Indonesia.
Rampant
Rampant merupakan action zombie yang berlatar sejarah garapan Kim Sung Hoon. Kisahnya menceritakan Lee Chung yang merupakan Pangeran dari Joseon namun telah menjadi tahanan dari Dinasti Qing.
Dirinya dikenal sebagai sosok petarung handal, namun gemar berjudi dan bermain wanita.
Saudara tertuanya, Lee Young akan mewarisi takhta Joseon dan berniat membawa kembali Lee Chung setelah lebih dari 10 tahun. Namun untuk membawa saudaranya kembali, keduanya harus melewati ragam zombi yang berkeliaran di malam hari.
The Witch in the Window
Hubungan Simon dengan putranya Finn agak memburuk setelah ia bercerai dengan istrinya. Simon lalu mengajak Finn yang berusia 12 tahun pergi ke pedesaan Vermont untuk memperbaiki sebuah rumah tua sebagai liburan mereka.
Namun tak lama begitu sampai di lokasi, rencana liburan hangat mereka menjadi mencekam seiring banyaknya kejadian-kejadian aneh di rumah tua tersebut. (T/R10/d)