Medan (SIB)
Axel Sudijaya Sumbayak Saragih berupaya mendekatkan kelompok milenial dengan warisan budaya antaretnik lintas bangsa yang ada di Medan. Bersama Bobby Nasution, Sabtu (25/7), Ketua Relawan Bonus (Bobby Nasution untuk Semua) itu menilik kekayaan budaya Tjong A Fie Mansion.
Pria kelahiran Medan, 5 Juli 1991 tersebut didampingi Mimi Tjong A Fie yang cucu pedagang asal Hakka, Tiongkok dan Heny Angkasa yang staf museum Tjong A Fie, berkeliling rumah dua lantai di Jalan Ahmad Yani kawasan Kesawan Medan, Sumatera Utara. “Bobby antusias. Berharap kelompok milenial ikut mengenal dan memromosikan Tjong A Fie Mansion pada siapa saja,†ujar Axel Sumbayak.
Tjong A Fie yang ikut membangun Medan seperti menyelesaikan rel kereta api Medan - Belawan, kemudian diangkat sebagai Majoor der Chineezen.
Tjong A Fie Mansion selesai dibangun tahun 1900 bergaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco. “Bobby semakin paham peran serta Tjong A Fie membangun Medan lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya,†ujar Axel.
Sentuhan antarbangsa tak hanya ada di Medan karena kerabat Tjong A Fie, Cheong Fatt Tze yang membangun Cheong Fatt Tze Mansion di Penang, Malaysia. Tjong A Fie Mansion dan Cheong Fatt Tze Mansion memiliki sejumlah kemiripan. “Bobby Nasution keturunan dari Raja Gunung Baringin Nasution Mandailing Natal Penyabungan Timur yang orangtuanya berkiprah di Medan,†tutup Axel Sumbayak. (R10/d)