Medan (harianSIB.com)Ginjal salah satu
organ tubuh yang memiliki peran penting dalam
menyaring limbah dan racun dari
darah serta mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan racun menumpuk dalam
darah, yang kemudian berdampak terhadap masalah kesehatan, termasuk
gangguan fungsi
kekebalan tubuh.
Penyebab umum gagal ginjal meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, dan radang ginjal. Penumpukan produk limbah seperti urea dan kreatinin dalam darah menyebabkan gejala seperti kelelahan, mual, dan pembengkakan.
Jika tidak segera diobati, gagal ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, anemia, dan bahkan kematian.
Ginjal juga penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh, memproduksi hormon yang mengaktifkan sel imun untuk melawan infeksi. Ketika ginjal gagal, sistem kekebalan tubuh terganggu, membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan saluran kencing. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan peradangan kronis, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan gangguan autoimun.
Selain gangguan pada sistem kekebalan tubuh, gagal ginjal juga menyebabkan komplikasi lain seperti anemia, penyakit tulang, dan penyakit kardiovaskular. Anemia menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan sesak napas, sementara penyakit tulang menyebabkan tulang lemah dan rapuh. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian pada penderita gagal ginjal, dengan risiko serangan jantung dan stroke yang meningkat.
*Pengobatan
Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia bagi penderita gagal ginjal. Dialisis, suatu proses yang menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah, dapat membantu mengelola gejala gagal ginjal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dilansir dari Kompas.com, transplantasi ginjal, yang melibatkan penggantian ginjal yang gagal dengan ginjal sehat dari donor, juga dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif.
Selain itu, obat-obatan seperti eritropoietin, yang merangsang produksi sel darah merah, dan vitamin D, yang membantu mengatur kadar kalsium, dapat membantu mengelola komplikasi gagal ginjal.
Kemudian, kemajuan dalam penelitian sel punca menjanjikan untuk perawatan gagal ginjal dan masalah sistem imun. Para peneliti sedang menjajaki penggunaan sel punca untuk meregenerasi jaringan ginjal yang rusak dan memulihkan fungsi kekebalan tubuh pada pasien dengan penyakit ginjal.
Meskipun masih dalam tahap awal, penelitian ini berpotensi merevolusi perawatan gagal ginjal dan meningkatkan hasil bagi pasien di masa mendatang.(*)