Temu Lawak dan Sambung Nyawa Mampu Kurangi Kolestrol

- Minggu, 16 Maret 2014 23:48 WIB

Warning: getimagesize(https://hariansib.com/cdn/uploads/images/2014/03/hariansib.com): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Jakarta (SIB)-  Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati Apt bersama tim menemukan formula baru untuk mengurangi kolesterol dalam tubuh. Formula ini berbahan tanaman obat ini merupakan kombinasi Temulawak dan daun Sambung Nyawa.Temulawak atau Curcuma Xanthorrhiza Roxb sendiri diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol. Sedangkan daun Sambung Nyawa atau Gynura procumbens mampu meningkatkan High-density lipoprotein (HDL) dan menurunkan Low-density lipoprotein (LDL)."Daun Sambung Nyawa kita pilih sebagai bahan baku formulasi selain karena kandungan flavonoid yang efektif menurunkan kolesterol. Sambung Nyawa dan Temu lawak ini kita sinergikan," ungkap Zullies kepada wartawan di Fakultas Farmasi, UGM, Selasa.Menurut dia, kedua tanaman ini mudah tumbuh atau mudah dibudidayakan. Daun sambung nyawa banyak dijadikan lalapan oleh masyarakat. Selain itu sebagian masyarakat juga sudah ada yang memanfaatkan tanaman seperti temu lawak, daun sambung nyawa sebagai tanaman obat.Zullies mengatakan saat itu pengujian pre klinis dilakukan dengan menggunakan tikus yang diberi pakan lemak tinggi. Hasilnya positif, bisa menurunkan kadar kolesterol dan kolesterol total."Setelah ini kemudian meningkatkan HDL dan menurunkan LDL, juga menurunkan trigliserida," katanya.Menurut dia, proses penelitian ini juga melibatkan empat dosen lain itu sudah melewati proses tahap skala laboratoium menuju tahap komersial. Namun formula temuannya masih harus melewati beberapa tahap lagi untuk dapat dipasarkan ke masyarakat. "Kita masih harus melewati uji stabilitas dan mikrobiologis," katanya.Untuk produk herbal lanjut dia, akan diproduksi dalam bentuk sirup kemasan sachet. Alasannya lebih praktis untuk dibawa kemana-mana. Ramuan yang merupakan produk herbal berkategori jamu ini lebih bersifat pemeliharaan."Formula herbal ini lebih pada pemeliharaan. Kita hanya memakai ekstrak dua bahan tersebut, selebihnya komposisi lain berupa pewarna dan perasa," katanya.Rencananya, setelah melalui berbagai proses dan perizinan, produk herbal ini akan siap dipasarkan sekitar awal tahun 2015. Dia berharap produk tersebut sudah bisa dikonsumsi masyarakat dan dapat menjadi alternatif pilihan obat alami.Dia menambahkan alasan untuk meneliti tanaman tersebut karena kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menimbulkan gangguan jantung koroner dan stroke. Berdasarkan data WHO, sekitar 20 persen penderita stroke disebabkan oleh kelebihan kolesterol. Sekitar 50 persen kasus jantung koroner dikarenakan kolesterol tinggi."Kolesterol sebenarnya adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk pengangkutan lemak dan pembentukan hormon. Namun jika jumlah kolesterol yang berlebihan akan menghambat peredaran darah dan menjadi gerbang berbagai penyakit," pungkas dia.(dth/ r)Simak juga berita lainnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi 16 Maret 2014. Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap pukul 13.00 WIB.


Tag:

Berita Terkait

Kesehatan

NasDem Deliserdang Layani Seratusan Pengobatan Gratis Beri Beras

Kesehatan

Tuan Rumah Borong 4 Gelar Juara Indonesia Masters 2025 di Medan

Kesehatan

Ubed Raih Emas di Indonesia Masters 2025, Balas Gagal di PON Tahun Lalu

Kesehatan

Polsek Medan Timur Amankan Puluhan Unit Sepeda Motor Diduga Hasil Kejahatan

Kesehatan

Peduli Lingkungan, Warga Perumahan Griya Aira Land Tebingtinggi Gelar Gotong Royong

Kesehatan

Medan Sunggal Jadi Wilayah Prioritas Kasus Begal, Medan Tembung Rawan Pencurian Besi dan Narkoba