Konsumsi Kedelai dapat Lindungi Wanita dari Osteoporosis

- Minggu, 08 November 2015 16:09 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2015/11/hariansib.com): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Jakarta (SIB)- Apakah Anda menyukai olahan kedelai seperti kecap, tahu, atau tempe? Kini sebuah studi telah menemukan bahwa diet oriental dengan kacang kedelai dapat melindungi wanita dari pelemahan tulang dan osteoporosis setelah masa menopause.Wanita akan mengalami penyakit perapuhan tulang setelah terjadi perubahan pada level estrogen protektif. Makanan kacang kedelai memang mengandung senyawa yang disebut isoflavon yang bisa menggantikan hormon, dan disebutkan mungkin saja mereka dapat mengurangi efek dari menopause.Untuk menguji teori tersebut, 200 wanita yang sedang ada pada awal menopause diberikan suplemen yang mengandung protein kedelai selama 6 bulan. Kedelai tersebut berisi 66 miligram isoflavon, yang juga satu-satunya kandungan protein pada kedelai. Hasilnya, wanita dengan suplemen kedelai dengan isoflavon tambahan, secara signifikan mengalami penurunan dari level protein darah yang menjadi tanda rapuhnya tulang, dan disebut menurunkan risiko osteoporosis. Mereka juga memiliki lebih sedikit risiko terkena sakit jantung dibanding mereka yang hanya mengonsumsi protein kedelai saja."Kita menemukan bahwa protein kedelai dan isoflavon sangat aman dan efektif sebagai pilihan untuk meningkatkan kesehatan tulang bagi wanita selama masa menopause," ujar kepala penelitian dr Thozhukat Sathyapalan dari University of Hull seperti dikutip pada Mirror pada Selasa (3/11).dr Thozhukat mengatakan bahwa kacang kedelai beraksi untuk meniru obat-obat osteoporosis konvensional. Ia melanjutkan bahwa 66 mg dari isoflavon yang digunakan sama seperti memakan makanan oriental, yang juga kaya akan kedelai. Sebagai perbandingan, hanya 2-16 mg isoflavon yang ada pada makanan barat."Menambahkan suplemen isoflavon pada makanan kita dapat membawa kepada penurunan angka secara signifikan kepada wanita yang terdiagnosa osteoporosis," jelas dr Thozhukat. Selanjutnya, ilmuwan akan menyelidiki efek jangka panjang dari konsumsi protein kedelai dan isoflavon suplemen dan manfaat bagi mereka terhadap kesehatan tulang.(dth/h)


Tag:

Berita Terkait

Kesehatan

Putusan MK Soal Royalti, Ari Bias Nilai Cabut Laporan ke Agnez Mo Sudah Tepat

Kesehatan

Longsor Tutup Jalinsum Tarutung-Sibolga, Arus Lalu Lintas Putus Total

Kesehatan

Kejagung Bidik Denda Sawit-Tambang di Kawasan Hutan Rp142,23 Triliun pada 2026

Kesehatan

Polres Tapteng Rayakan Natal di Posko Pengungsian

Kesehatan

43 Warga Binaan Lapas TBA Terima Remisi Khusus Natal, 1 Langsung Bebas

Kesehatan

Natal Umum GBKP Setia Budi Ajak Keluarga Kristen Menjadi Berkat bagi Dunia