Medan (SIB)- Komunitas Hidroponik Sumut di Medan menampilkan berbagai hasil kreasi tanaman hidroponik di Stand Dinas Pertanian dan Kelautan Medan di arena MTQ ke 49 tingkat kota Medan, Senin (7/3) kemarin Jalan Setia Budi. Tampak berbagai jenis tanaman hidroponik memenuhi stan yang berukuran hampir 4x4meter tersebut.Angga selaku pegiat tanaman hidroponik menuturkan hidroponik adalah metode bercocok tanam menggunakan air sebagai media untuk menumbuhkan tanaman pengganti tanah."Hidroponik merupakan sebuah alternatif ketika luas areal pertanian tidak mendukung, sehingga kita bisa menggunakan air dan beberapa wadah yang dikreasikan untuk bercocok tanam ", ujarnya.Kelebihan hidroponik adalah waktu tanam lebih singkat . Contohnya sayur sawi 30 hari sudah panen begitu juga jenis sayur mayur seperti selada dan bayam.Selanjutnya kalau bertani di tanah pasti membutuhkan pestisida untuk hama sementara jika menggunakan metode hidroponik bisa bertani tanpa menggunakan pestisida sehingga tanaman tersebut sehat jika dikonsumsi. Adapun jenis tanaman yang bisa ditanami dengan metode hidroponik adalah jenis tanaman yang berakar serabut, kemudian ukurannya tidak terlalu besar seperti strowberry, mint dan bunga.Untuk pupuk hidroponik menggunakan nutrisi khusus AB Mix. Nutrisi tumbuhan ini dianggap sangat efektif Dalam proses pengembanagan tanaman hidroponik Hidroponik menggunakan rockwall yang berfungsi untuk memerkuat akar tumbuhan."Rockwall ini yang menahan tumbuhan agar bisa kokoh berdiri di medium air sebagai pengganti media tanah" ujar nyaDia juga mengakui Komunitas Hidroponik Sumut sudah berdiri sejak 4 tahun lalu. “Kami memiliki laboratorium untuk kegiatan pelatihan bagi guru ataupun instansi-instansi dalam menyosialisasikan dan membudidayakan tanaman sehat hidroponik dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga Sementara itu Akyar, Kadis Pertanian dan Kelautan Kota Medan siap mendorong kegiatan kelompok tersebut untuk terus maju menggalakkan program hidroponik di Medan. Saat ini menurutnya areal pertanian sudah semakin sempit sehingga dengan metode hidroponik warga bisa bertani dengan memanfaatkan metode hidrophonik dan vertikal farm.Dia mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan dan penyuluhan kelompok-kelompok tani agar lebih maju lagiDia menyontohkan, program agrowisata tanaman lemon di Kecamatan Medan Selayang dimana sudah di budidayakan tanaman jeruk lemon dan sudah masuk ke pangsa pasar Medan."Kita berupaya dan mendorong agar jeruk lemon di Kecamatan Medan selayang bisa menjadi agrowisata, bisnis ini memiliki prospek bagus saat ini saja harga lemon per kilo mencapai 50 ribu dan pembeli sudah datang dari berbagai daerah " ,ujarnya.(Dik-3/c)