ICT Watch

Mengajak Masyarakat Bijak Bermedsos

Redaksi - Minggu, 08 November 2020 10:31 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2020/11/_1690_Mengajak-Masyarakat-Bijak-Bermedsos.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Istimewa
Ilustrasi 

Jakarta (SIB)

Internet memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ini yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah demi mencegah penularan virus covid-19. Mulai dari bekerja hingga belajar harus dilakukan di rumah, sehingga internet menjadi kebutuhan utama masyarakat saat ini.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin cepat ditandai dengan kehadiran media internet telah mempermudah manusia untuk menyebar-luaskan dan menerima/mencari informasi tanpa terikat batas negara dalam lingkup internasional. Sehingga, berbagai informasi sangat mudah disebarkan dan didapatkan apalagi di media sosial.

Nah, ICT Watch hadir untuk mengajak masyarakat bijak bermedia sosial dengan gerakan 'Internet Sehat'. Dalam program podcast The Community di PodMe.id, Acep dari Komunitas ICT Watch memaparkan tentang gerakan Internet Sehat yang telah berjalan selama 18 tahun.

ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang fokus pada kolaborasi pembangunan kapasitas sumber daya manusia Indonesia atas pengetahuan dan kemampuan literasi digital, ekspresi online dan tata kelola siber. Komunitas ini merupakan penggagas Internet Sehat (cyber wellness) pada tahun 2002, kampanye advokasi literasi digital yang masih secara konsisten melayani masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Acep mengungkapkan gerakan Internet Sehat awalnya tercetus dari sebuah mailing list atau kelompok diskusi di internet sekitar tahun 2000 dengan nama 'Sekolah Dua Ribu'. Jadi, sekumpulan teman-teman yang konsen di bidang IT. Seiring berjalannya waktu tercetuslah ‘eh kenapa kita ga bikin gerakan internet sehat nih,’ akhirnya temanâ€"teman sepakat yuk kita jalankan.

"Saat itu, kita gak punya dana apalagi kita swadaya. Akhirnya, tercetus itu bagaimana biar internet sehat ini bisa dikenal di masyarakat. Ketika sudah diskusi ada satu lembaga “gua punya uang sekian silahkan dipergunakan” akhirnya kita pergunakan apa nih akhirnya kita bikin flayer pada saat itu. Kontenâ€"konten diskusi ketika kita jadikan pointâ€"point inti dalam internet sehat itu dalam satu flayer. Nah dari situ kita perbanyak flayer ga usah jauhâ€"jauh dimulai dari lingkungan terdekat dulu. Seperti keluarga, tetangga, kalau ada sekolah kita sebarkan ke sekolah," ungkapnya.

Gerakan Internet Sehat bertujuan untuk membalikan atau mengubah image suatu informasi dari internet yang negatif menjadi positif. Bahwa di internet ini bukannya banyak yang negatif aja tapi lebih banyak positifnya. Dan, pada saat itu juga bukan hal yang mudah untuk meyakinkan masyarakat bahkan tidak sedikit yang mencemooh.

"Tapi, Alhamdulillah dengan konsisten internet ini udah diadopsi oleh banyak kalangan terutama dari pemerintah juga. Tahun 2008 itu salah satunya oleh Kementrian Kominfo pada saat itu masih Depkominfo dan Alhamdulillah sekarang sudah menjadi kita bisa sebut sebagai public domain," kenang Acep.

Sosialisasi, Advokasi dan Literasi Digital

ICT Watch telah menggulirkan beberapa program untuk mengkampanyekan grakan Internet Sehat. Di antaranya ada sosialisasi, advokasi, dan literasi digital. Untuk advokasi ICT Watch mendamping orangâ€"orang yang terkena regulasi Undangâ€"undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.

Sedangkan, untuk kegiatan literasi digital mereka membuat kegiatanâ€"kegiatan kerjasama multisearch stakeholder dengan komunitas yang ada di Indonesia, salah satunya adalah komunitas blogger.

"Blogger ini kan ada di seluruh daerah dengan nama masingâ€"masing kayak Palembang blogger Wolkito, Makassar blogger Angingmamiri dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga bersinergi berjaring dengan relawan TIK Indonesia. Mereka emang concern dengan bagian technology informasi dan komunikasi melalui orangâ€"orangnya sebagai relawan. Ada di seluruh Indonesia setiap kota," jelas Acep.

"Nah, kalau untuk dunia media sosial kebetulan kita sudah banyak kerja sama dengan Google, YouTube dan Facebook juga Twitter. Salah satunya dulu kita dengan youtube yaitu punya Youtube Trusted Flagger. Kita menyaring konten-konten YouTube yang negatif.

Bukan hanya sekedar kita tandai dan laporkan, tapi kita kasih alasan kenapa konten itu atau video itu minta ditutup atau di takedown," tambahnya.

Acep menyebutkan ICT Watch memiliki tiga tagline yang perlu dipahami, diingat dan dijalankan agar tetap sehat dan aman dalam bermedia sosial, yakni:

1.Think before posting,

2.Wise while online,

3.Saring before sharing. (Medcom/d)


Tag:

Berita Terkait

Komunitas

SMAN-2 Rantau Utara Gelar Seminar Sopan Santun Berkomunikasi di Medsos dan Menghormati Privasi

Komunitas

Pojok Pemilu di Panai Tengah, Kapolsek Ajak Warga Bijak Bermedsos

Komunitas

Menghindari Jeratan Hukum, Peserta Didik Diajak Bijak Bermedsos

Komunitas

FKDM Gelar Sosialisasi Bijak Bermedsos di Pilkada Toba