Medan (SIB)- Belakangan ini banyak bermunculan fans klub sepak bola seiring olahraga tersebut begitu fenomenal di dunia, termasuk Indonesia. Tak terkecuali para fans klub Liverpool yang ada di Kota Medan yang mereka namakan Medan Liverpudlian Community (MLC). Komunitas ini sendiri dibentuk atas dasar kecintaan pada klub Liverpool. Awalnya, Andi salah satu pendiri awal MLC tidak menyangka komunitas yang didirikannya bersama teman lainnya sangat berkembang dan mendapat antusias dari l kalangan maniak kepada klub sepakbola Inggris itu. Sekitar tahun 2010, lewat Fan Page Medan Liverpool Community di Facebook. Andi mengungkapkan, pada saat itu euforia fans club belum seperti saat ini. Bersama tiga orang lain, mereka akhirnya sepakat untuk kopi darat di salah satu tempat yang sudah dijanjikan.“Awalnya belum ada terpikir untuk membentuk komunitas. Kami hanya ngobrol tentang Liverpool dan berencana untuk nonton bareng. Lamgok lah yang membuat grup di Facebook itu, tapi saat ini dia sudah di luar kota,†ucap Andi.Seiring berjalannya waktu, mereka jadi sering berkomunikasi dan berbagi di sosial media dan mengajak para liverpool lainnya gabung untuk nobar. Melihat grup makin rame, tercetuslah ide untuk mendirikan komunitas tersebut dan Lamgok sendiri menjadi ketua pertama MLC. Pembentukan pengurus MLC jilid I terjadi pada tanggal 30 Oktober 2010 di salah satu rumah pengurus dengan jumlah anggota pada saat itu sebanyak 30 orang.Saat ini MLC diketuai oleh Syaruh Saragih sudah beranggotakan 150 orang yang terdaftar resmi. Ini belum lagi banyaknya liverpudlian yang sering datang saat nobar meski belum terdaftar secara resmi di MLC. Mereka sendiri menyadari ada banyak hal yang harus mereka bagi dan satukan demi menjaga harmonisasi fans club tempat mereka bernaung.Menariknya ketika bicara soal sepak bola, ini nggak melulu hanya satu gender saja yang berkuasa. Etha Ginting yang sempat menjabat sebagai Bendahara MLC tahun 2013 beranggapan bahwa mencintai klub sepak bola adalah hak siapa saja. Bahkan pengagum Steven Gerrard ini menilai, bergabung dengan komunitas banyak nilai posotif yang bisa diambil, seperti menambah pengalaman dan menambah teman juga pastinya.“Mulai dari SMP dulu saya memang suka sama Liverpool. Kebetulan diajak kawan untuk bergabung di MLC dan sampai saat ini saya bangga bisa bersama teman-teman liverpudlian yang lain berada dalam keluarga besar MLC,†ucap Etha.Komunitas suporter klub sepak bola seperti MLC punya banyak cerita dan serangkaian kegiatan positif kepada seluruh anggotanya. Biasanya Fun Futsal mereka gelar satu kali dalam seminggu. Begitu juga dengan kegiatan nonton bareng yang rutin mereka lakukan setiap kali Liverpool bertanding di Bola Coffee yang merupakan homebase MLC . Tidak sampai di situ, MLC sendiri kerap bergabung dengan fans club sepak bola lainnya untuk sekedar nonton bareng.Selain itu, MLC juga banyak melakukan kegiatan sosial lewat kebersamaan yang terjadi dengan kegiatan-kegiatan di luar. Seluruh anggota MLC biasanya turun ke jalan langsung untuk menggalang dana bila terjadi bencana alam. “Kita selalu junjung solidaritas kepada siapa saja. Kita yakin dengan aksi tersebut akan terus menambah teman dan semakin dikenal juga. Tapi yang utamanya tetap kami ingin selalu menjaga kekompakan,†tambah Syaruh Saragih. (Dik-CN/c)