Medan
(harianSIB.com)Polisi
sudah
melakukan
cek
tempat
kejadian
perkara
(TKP)
penembakan
terhadap
siswa
SMA
kelas
2,
Evander
Esawdi
Hutauruk
(16)
yang
sedang
bermain
layang-layangan
di
lapangan
bola
Jalan
Pelikan
Ujung
Kelurahan
TSM
2,
Kecamatan
Medan
Denai.
Ha itu dibenarkan Kapolsek Medan Area, Kompol Dwi Himawan Chandra saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Rabu (20/8/2025) siang mengatakan jika dia bersama belasan anggotanya sudah cek TKP pada, Selasa (19/8/2025) sore. Sementara ini sedang proses pemeriksaan saksi di TKP.
"Kita masih tahap penyelidikan karena kita membutuhkan keterangan pelapor untuk menjelaskan kondisi konkritnya. Tapi masalahnya korbannya masih sakit. Kemarin saat dimintai keterangannya, dia masih mengeluh sakit," katanya.
Lanjutnya, kita datang ke rumah korban dan membawa buah tangan. Kita turut empati karena ada yang terluka. Setelah itu dia sebar anggota Reskrim untuk menggali informasi.
"Peluru yang sempat bersarang di tubuh korban belum kita ambil dan masih di rumah sakit," pungkasnya.
Sementara ibu korban, Pretty Sumiati br Sitompul (50) saat diwawancarai lewat ponselnya mengatakan polisi sudah datang ke rumahnya.
"Selasa sore ramai sekali polisi datang ke rumah kami. Mereka bawa buah-buahan untuk anak saya, terus menanyai kronologi kejadian," ungkapnya.
Lanjut Pretty, setelah itu polisi meminta mereka untuk menunjukkan TKP penembakan terhadap Evander.
"Setelah cek TKP, polisi meminta saya membawa anak saya ke Polsek Medan Area untuk diwawancarai. Namun saya mengatakan jika harinya ditunda untuk hari Kamis (21/8/2025) sekira pukul 15.00 WIB. Sebab hari ini saya membawa Evander ke RS Adam Malik Medan untuk kontrol," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja laki-laki, Evander Esawdi Hutauruk (16) warga Jalan Elang Ujung Kelurahan TSM 2, Kecamatan Medan Area ditembak orang tidak dikenal (OTK) saat sedang bermain layang-layangan di lapangan bola Jalan Pelikan Ujung Kelurahan TSM 2.
Akibat terkena tembakan senapan angin di bagian pinggang sebelah kanan hingga peluru tembus ke usus kecilnya, korban yang masih dudukndi bangku kelas 2 SMA itu harus menjalani operasi dan mendapat mendapat 20 jahitan dan dirawat intensif di RS Adam Malik Medan.(**)