JPU Sebut Kades Kohod Arsin Jual Laut Rp 33 Miliar ke Nono Sampono

Redaksi - Selasa, 07 Oktober 2025 11:42 WIB

Warning: getimagesize(https://hariansib.com/cdn/uploads/images/2025/10/_6347_JPU-Sebut-Kades-Kohod-Arsin-Jual-Laut-Rp-33-Miliar-ke-Nono-Sampono.png): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
KOMPAS.COM/RASYID RIDHO
Kades Kohod, Arsin saat mengikuti sidang perdana kasus pagar laut di perairan Tangerang, Selasa (30/9/2025). Arsin menjual laut ke Nono Sampono selaku Direktur PT PT. Cakra Karya Semesta seharga Rp33 miliar.

Serang(harianSIB.com)

Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Arsin didakwa menjual laut seluas 300 hektare senilai Rp 33 miliar kepada Direktur PT Cakra Karya Semesta, Nono Sampono. Hal itu terungkap dalam sidang pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Banten dan Kejari Kabupaten Tangerang di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (30/9/2025).

Dikutip dari kompas.com, JPU Kejati Banten, Faiq Nur Fiqri Sofa, saat membacakan dakwaan menyebut pada pertengahan tahun 2022 Arsin menawarkan tanah pinggir laut yang ditandai patok bambu di desanya kepada saksi Denny Prasetya Wangsya, Manajer Operasional PT Cakra Karya Semesta.

"Atas laporan saksi Deny tersebut maka saksi Nono Sampono memutuskan untuk tidak membeli tanah tersebut karena belum bersertifikat," kata Faiq.

Mengetahui hal itu, Arsin bersama tiga terdakwa lainnya yaitu Ujang Karta selaku sekretaris Desa Kohod, pengacara Septian Prasetyo, dan wartawan Chandra Eka Agung Wahyudi kemudian mengubah status lahan menjadi milik warga.

Baca Juga: Nono Sampono Motivasi Anak-anak Yatim di Aceh Besar Warga diminta menyerahkan KTP dan KK dengan iming-iming uang, hingga akhirnya terbit Sertifikat Hak Milik (SHM) di wilayah perairan Desa Kohod.

Arsin kemudian melaporkan kepada Denny bahwa sertifikat sudah menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) sebanyak 243 SHGB. Setelah pengecekan notaris dinyatakan bersih, PT Cakra Karya Semesta memutuskan membeli lahan tersebut dengan harga Rp 10.000 per meter atau total Rp 33 miliar.


Editor
: Wilfred Manullang

Tag:

Berita Terkait

Kriminal

Nono Sampono Motivasi Anak-anak Yatim di Aceh Besar

Kriminal

Nono Sampono: Indonesia Butuh ‘Ketua Kelas’ di Ranah Keamanan Laut

Kriminal

RI Perlu Reorientasi Strategi Pembangunan Nasional