Jakarta (SIB) -Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis memamerkan foto-foto kehidupan masyarkat Toba Samosir di IFI Wijaya, Jakarta. Pembukaan pameran sekaligus peluncuran buku bertajuk Mangongkal Holi karya Hasiholan Siahaan XIV itu dilakukan Kamis (24/8), ditandai penandatanganan di satu foto indah oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi (Mendes) Eko Putro Sandjojo diikuti penyerahan buku dimaksud kepada para undangan di antaranya Duta Besar Perancis Jean Charles Berthonet, Menteri Desa PDT Eko Putro Sandjojo, Anggota DPR Komisi IX Maruarar Sirait, desainer busana Batak Merdi Sihombing dan Mantan Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom. Pameran berlangsung hingga September 2017. Hasiholan Siahaan mengatakan, apa yang dilakukannya sebagai bentuk penghormatan kepada orangtua atau leluhur sebagai bagian tradisi budaya masyarakat Indonesia yang harus dilestarikan. "Pada masa kini keharusan sebagai generasi penerus sejatinya selalu melestarikan tradisi tersebut," sebut pria yang merintis karier di industri pemberitaan di Indonesia dimulai dari Medan yang sekarang bermukim di Jakarta tersebut. Menurutnya, dengan pameran dimaksud dan menggandeng Kedubes Perancis pihaknya ingin menyosialisasikan kekayaan seni budaya Batak pada dunia. "Saya sangat setuju jika seni budaya dan tempat bersejarah di Danau Toba merupakan aset pariwisata lokal yang harus dijaga bersama oleh bangsa ini. Bukan hanya Danau Toba saja, tapi semua provinsi di seluruh Indonesia yang begitu kaya dan kental dengan keberagaman dan toleransinya harus terus dijaga," ujarnya dalam kata sambutan di pembukaan tersebut. "Ajaran leluhur dengan budaya lokalnya merupakan modal kita sebagai bangsa Indonesia untuk terus maju, petuah orang tua dengan bekerja keras, bekerja cerdas, berhati-hati dan Tuhan yang menentukan segalanya," jelas pria yang disapa Olan tersebut. Gagasan dan ide yang bisa diwujudkan dalam bentuk buku itu, tambah olan, sebagai sebuah perjuangan melestarikan tradisi keluhur. "Diharapkan mampu memupuk dan membangun semangat cinta kepada Danau Toba, cinta kepada budaya Batak dan orang tua serta bagi generasi muda yang akan datang," harapnya. Pameran fotografi memajang 50 frame foto kehidupan masyarakat Toba Samosir ditampilkan. (T/Rep/R10/l)