Temuan Lukisan Usia 44.000 Tahun Penanda Manusia Modern Tertua Ada di Sulawesi

- Sabtu, 21 Desember 2019 17:06 WIB

Warning: getimagesize(https://cdn.hariansib.com/uploads/images/2019/12/6701_Temuan-Lukisan-Usia-44-000-Tahun-Penanda-Manusia-Modern-Tertua-Ada-di-Sulawesi.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
news.detik.com
Lukisan usia 44 ribu tahun di Sulsel

Makassar (SIB)

Sebuah gambar yang terukir di dinding goa yang menunjukkan perburuan hewan di masa purba dianggap sebagai lukisan tertua di dunia dengan usia 44 ribu tahun. Arti lukisan ini memiliki makna bahwa manusia modern dan cerdas pertama di dunia itu berada dari Nusantara

"Jadi ini penggambaran, memberi penjelasan pada kita soal manusia modern awal jadi itu homo sapiens tiba di Nusantara sekitar 60 ribu tahun yang lalu. ini berdasarkan data ya, ini usia yang paling tua di semua belahan dunia," kata Arkeolog Balai Cagar Budaya Sulsel Budianto Hakim, saat ditemui di kantornya di Makassar, Sulsel, Jumat (13/12).

Ada banyak faktor yang menyebabkan kenapa manusia modern itu keluar dari Afrika dan menyebar ke belahan dunia hingga kemudian sampai ke Nusantara.

"Jadi kita menggali beberapa tempat dan sangat berkolerasi dengan lukisan itu. Kita temukan oker yaitu sedimen pewarna untuk membuat lukisan dan dicampur dengan tumbuh-tumbuhan," sebutnya.

Budianto menyebut bahwa ada pesan dari penemuan lukisan tertua di dunia ini dari Nusantara. Menurutnya, jika pihak Eropa mengklaim manusia modern pertama berasal dari benuanya, kini telah terbantahkan. Lukisan goa yang menggambarkan perburuan ini memiliki arti manusia modern yang cerdas.

"Ini kepada anak-anak millenial harus tahu. Ini kalau kita lihat jenis lukisan dan teknik penggambaran lukisannya ini bukan manusia primitif, ini manusia modern, manusia cerdas dan pintar. Artinya apa, bahwa kita boleh berbangga manusia yang pintar dan pilihan menyeberang ke Nusantara dan memilih Nusantara bermukim," terangnya.

"Ini bisa menjadi kebanggaan dan jati diri bernegara berbangsa, bahwa nenek moyang kita orang pintar. Kalau ada anak sekarang, millenial yang pintar, karena ada nenek moyang kita yang pintar dan tidak kalah sama masyarakat di Eropa," tegasnya.

Sebelumnya, lukisan di dinding gua yang disebut tertua di dunia ditemukan di sebuah gua di Leang Bulu Sipong 4, Sulawesi. Usianya diperkirakan 44 ribu tahun. lukisan ini menggambarkan 8 figur kecil yang terlihat seperti manusia, menggunakan tombak dan tali untuk memburu 6 binatang. Empat binatang adalah anoa dan dua berjenis babi liar.

Lukisan bersangkutan bukan yang tertua di dunia. Tahun silam, ilmuwan menemukan lukisan yang usianya diperkirakan 73 ribu tahun di Afrika Selatan. Namun demikian, mungkin lukisan di Sulawesi adalah yang paling tua dalam kategori lukisan yang punya cerita, dalam hal ini perburuan. (detikcom/c)

Berita Terkait

Lembaran Budaya

Kapolrestabes Medan Ajak IPK Perkuat Kolaborasi Cegah Kejahatan Jalanan

Lembaran Budaya

Hasil Seleksi Terbuka Pejabat Pimpinan Pratama Pemko Tebingtinggi Diumumkan

Lembaran Budaya

Oknum Kepsek SMK di Sergai Jadi Tersangka Dugaan Penipuan Seragam Sekolah Rp266 Juta

Lembaran Budaya

Animo Masyarakat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Meningkat Sejak Adanya Pemutihan dan Diskon

Lembaran Budaya

Demo di Depan Kejati Sumut, Soroti PT GIS dan Soal PPPK di Labura

Lembaran Budaya

Pererat Sinergi, Kodim 0207/Simalungun Gelar Ramah Tamah Bersama Insan Pers