Ramallah (SIB)- Para perunding perdamaian Palestina, Ahad (13/4), mengatakan jika Israel menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Pemerintah Otonomi Palestina (PNA), mereka mungkin menghentikan kerja sama keamanan dengan Israel.Selama satu pertemuan di Jerusalem, tim perunding Palestina menolak untuk memperpanjang pembicaraan perdamaian saat ini, yang akan berakhir pada penghujung April, kecuali Israel setuju membebaskan kelompok terakhir tahanan Palestina. Palestina juga menuntut dihentikannya pembangunan permukiman Israel.Israel berkeras upaya Palestina untuk bergabung dengan 15 badan PBB dan internasional dibekukan, tapi perunding Palestina menolaknya.Pertemuan tersebut tidak menghasilkan kemajuan nyata mengenai perpanjangan perundingan perdamaian dukungan AS, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.Pada Kamis pagi (14/4), Israel mengumumkan akan membekukan penyerahan hasil pajak yang dikumpulkannya dari barang import atas nama Palestina sebagai reaksi atas permintaan PNA untuk bergabung dengan konvensi PBB dan internasional. Hasil pajak itu berjumlah lebih dari satu miliar dolar AS setiap tahun.Israel juga telah memutuskan untuk membekukan keikut-sertaannya dengan Palestina dalam mengembangkan ladang gas di lepas pantai Jalur Gaza.Sanksi Israel dijatuhkan sehari setelah PBB mengumumkan badan dunia tersebut telah menerima baik permintaan Palestina untuk bergabung dengan sejumlah kesepakatan dan lembaganya.Perundingan perdamaian antara kedua pihak telah membentur kebuntuan setelah bentrokan politik, sehingga meningkatkan keraguan mengenai kemungkinan ambruknya proses perdamaian yang dijadwalkan berakhir pada penghujung bulan ini. (Ant/Xinhua/d)Simak berita selengkapnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi 15 April 2014. Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap pukul 13.00 WIB.