Kairo (SIB)- Tiga bom berkekuatan tinggi mengguncang Kairo, Jumat (24/1), termasuk satu serangan bunuh diri terhadap markas besar kepolisian, menewaskan lima orang. Ini merupakan serangan besar pertama yang diarahkan ke ibukota Mesir dan di saat demonstran meningkatkan tekanan kepada pemerintah sejak dilengserkannya Mohammed Moursi dari kursi kepemimpinan.Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, namun kelompok ekstrimis Islam dituding berada di balik serangan tersebut karena selama ini menargetkan polisi dan militer sejak kudeta 3 Juli silam. Serangan itu terjadi di saat Mesir dalam siaga tinggi menjelang peringatan tiga tahun revolusi 25 Januari 2011 yang menumbangkan Hosni Mubarak. Kekerasan dimulai saat seorang pembom bunuh diri menghantamkan mobil yang dikendarainya ke markas besar kepolisian di Kairo, menewaskan empat orang. Serangan itu menimbulkan gumpalan asap hitam tebal yang membumbung di atas lokasi kejadian. Ledakan bom juga menimbulkan lubang besar yang menganga di jalanan.Dalam insiden ini, kaca-kaca jendela markas kepolisian tersebut pecah berantakan. Ledakan ini juga merusak gerbang logam yang berada di luar gedung bertingkat itu. Markas besar kepolisian tersebut berada di distrik Abdeen, Kairo tengah.Dua jam kemudian, sebuah bom juga meledak dekat stasiun metro dan melukai lima polisi. Sebelumnya, stasiun televisi pemerintah Mesir melaporkan, satu orang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka dalam ledakan bom kedua di hari yang sama itu. Namun kemudian, pejabat Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan tak ada korban jiwa. Insiden itu hanya melukai lima polisi. Menurut pejabat tersebut, bom rakitan itu ditaruh di dekat pintu masuk stasiun metro di Kairo. (Detikcom/W)