Tebingtinggi (SIB) -Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan bersama Wakil Wali Kota H Oki Doni Siregar meninjau pengerjaan proyek nasional Bendungan Sei Padang. Hal ini dilakukan karena proyek berbiaya Rp220 miliar tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi. "Kehadiran kami ke lokasi proyek untuk melihat sudah sejauh mana pengerjaan Bendungan Sei Padang. Dan sesuai laporan dari pekerja, pengerjaan sudah rampung 98 persen," jelas Umar saat dimintai SIB komentarnya di lokasi proyek, Rabu (1/11).Umar menambahkan dari amatannya dilihat dari struktur fisik bangunan memang sudah rampung 98 persen, yang belum rampung aliran listrik dari PLN belum tersambung ke bendungan"Sesuai laporan dari pengawas proyek, pengurusan listrik ke PLN secara administrasi sudah selesai begitu pula dengan pembayaran, hanya saja PLN belum tuntas memasukkan aliran listriknya. Hal ini sudah kita mintakan kepada PLN melalui Manager Ranting PLN Tebingtinggi agar lebih maksimal pengerjaannya, " jelas Umar.Umar tidak menginginkan ada kendala saat Presiden meresmikan bendungan itu. Karena itu, dia meminta pekerja merapikan semua pekerjaan terutama jalan."Bendungan ini di ground breaking Gubsu 25 Nopember 2014 dan sesuai jadwal pengerjaan proyek harus sudah rampung November akhir. Alhamdulilah struktur bangunan sudah rampung hanya tinggal finishing," tambahnya.Wali Kota yang sudah dua periode memimpin Tebingtinggi itu mengaku cukup senang dan bangga Bendungan Sei Padang bisa terealisasi." Jika kita 'respicere' (melihat kebelakang) bagaimana lelahnya memperjuangkan bendungan ini, namun rasa lelah berubah dengan rasa senang dan bangga setelah direalisasikan Kementerian PUPR dan lebih leganya lagi pembagunannya berjalan sesuai jadwal," kata Umar.Diakui dirinya keberadaan bendungan tersebut sangat dibutuhkan bukan hanya Tebingtinggi juga Kabupaten Serdang Bedagai. Soalnya selain berfungsi mengatasi banjir di Tebingtinggi juga untuk mengairi sawah seluas 7.558 Ha yang ada di Paya Lombang, Langau dan Bajayu di Kabupaten Sergai.Dia juga menjelaskan sesuai konsep awal, bendungan tersebut akan dimanfaatkan menjadi wisata air yang dibagi dengan tiga segmen. Pertama, dari bendungan hingga Kampung Keling, kedua dari Kampung Keling hingga PLN dan terakhir dari PLN hingga Titi Gantung Brohol.Sedangkan tanggul sebelah kanan bendungan sepanjang 3 Km hingga Jembatan Kampung Keling akan dijadikan sarana olahraga seperti tempat joging. Sedangkan bendungannya dijadikan sarana tempat memancing.Jika ini sudah jalan dan fasilitas memadai maka saya yakin wisata Tebingtinggi akan maju dan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Tebingtinggi. Namun demikian, pemanfaatannya Pemko Tebingtinggi akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dalam hal ini Dirjen Sumber Daya Air," jelas Umar. (BR3/l)