Tiga Balata (SIB) -Terkait luasnya lahan persawahan dialihfungsikan ke tanaman darat di beberapa nagori (desa) di Kecamatan Dolok Panribuan Simalungun, bukan dikarenakan masalah debit air, namun disebabkan petani padi tidak beruntung, ucap mantan Anggota DPRD Simalungun Gugur Simanjuntak ke SIB di salah satu warkop Jalan Parapat, Rabu (24/1).Menurutnya, sekitar ratusan hektar lebih lahan persawahan di Kecamatan Dolok Panribuan yang semestinya menghasilkan padi untuk mendukung program swasembada pangan beras, saat ini beralih fungsi ke tanaman jagung, ubi dan bahkan ke tanaman kokoa, karena beberapa periode tanam padi petani gagal panen.Dikatakannya, saat ini banyak lahan persawahan begitu dekat dengan saluran irigasi sekunder dan primer, namun pemilik lahan tetap mengalihkan lahan mereka ke tanaman darat, karena petani takut akan kegagalan bercocok tanam padi."Dari 350 hektar persawahan yang semestinya dialiri air dari saluran irigasi primer Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Pagar Jawa Kecamatan Dolok Panribuan Simalungun, 50 persen lahan persawahan sudah beralih fungsi, bukan hanya karena debit air, namun karena petani padi sering gagal panen," jelasnya.Lebih lanjut ditegaskan, pemerintah semestinya mengevaluasi langsung ke lahan persawahan untuk mengecek humus tanah persawahan ke laboratorium, meneliti penyakit padi, memberikan bibit unggul yang benar-benar sesuai dengan iklim wilayah pertanian dan menurunkan penyuluh-penyuluh pertanian yang berkompeten, dengan harapan petani merasa beruntung dan akan mengembalikan lahan mereka ke persawahan kembali."Kalau petani padi terus merugi saya yakin lahan persawahan akan banyak alih fungsi," katanya.(D13/d)