Tanah Karo (SIB) -Ribuan hektar areal tanaman jagung di Kecamatan Lau Baleng dan Mardingding Kabupaten Karo gagal tanam akibat kemarau berkepanjangan, akhirnya musim tanam terpaksa diundur sampai hujan datang.
Informasi tersebut diperoleh SIB dari beberapa kepala desa, Minggu (5/8) secara terpisah, di antaranya Kepala Desa Mbal-mbal Petarum, Sukat Milala dan Kepala Desa Martelu Kecamatan Lau Baleng Retina Ginting. Menurut Sukat Milala, seluas 50 hektare lahan jagung sudah siap tanam di desanya, terpaksa menunda jadwal tanam karena kemarau.
Hal senada juga disampaikan Retina Ginting, bahwa 80 hektare lahan jagung yang sudah siap tanam di Desa Martelu diperkirakan akan gagal tanam akibat kemarau.
"Kita khawatir apabila hujan dalam beberapa hari ke depan belum juga turun, maka sudah dipastikan akan gagal tanam, padahal lahan sudah siap diolah beberapa minggu lalu," katanya.
Secara terpisah, Petugas Penyuluh Hama Penyakit (PPHP) Kecamatan Mardingding, Marbin Saragih SP yang dikonfirmasi SIB, Senin (6/8) mengatakan, lebih kurang 2000 hektar lahan tanaman jagung di Kecamatan Mardinding sudah siap tanam, namun harus menunda masa tanam sampai curah hujan turun di daerah tersebut.
"Persiapan lahan sudah dilakukan, namun para petani masih menunda masa tanam lahan mereka karena tanah masih kering akibat beberapa bulan terakhir curah hujan sangat rendah, itulah alasannya petani menunda waktu tanam", katanya.
Sementara menurut pantauan SIB, Senin (6/8) di areal persawahan Desa Perbulan Kecamatan Lau Baleng, juga mengalami kekeringan seperti areal persawahan Panggung Baru, Lau Patepu, Pasar Petarum dan Lau Parira. Bahkan sebagian petani Lau Rambong harus menggunakan Pompanisasi, untuk menyedot air dari sungai Lau Rambong untuk mengairi sawah mereka.
"Kami harus menggunakan mesin pompa untuk mengairi sawah kami, untuk mengatasi kekeringan," ujar Lesta br Sembiring. (B01/l)