Tanah Karo (SIB) -Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi anggota DPRD Karo di antaranya Ferianta Purba , Jidin Ginting, Jhon Karya Sukatendel, Firdaus Sitepu, Jun Arief Bangun , Thomas Joverson Ginting, Kadis Sosial Benyamin Sukatendel, Camat Simpang Empat Amsah Perangin Angin, Kades Berastepu Gemok Sitepu dan perwakilan warga mendatangi kantor Kementerian Sosial (Kemensos), di Jakarta, Selasa (2/10).
Kedatangan Bupati dan DPRD Karo ke Kemensos untuk meminta kejelasan terkait tindak lanjut keputusan bersama dengan warga Berastepu saat melakukan demo ke kantor Bupati Karo minggu lalu, menuntut "Jadup" (Jaminan Hidup) yang belum diterima tahun 2018. Demikian disampaikan Thomas Joverson Ginting bersama rombongan Bupati Karo saat bertemu dengan Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Kemensos, Tetrie Darwis di ruang kerjanya.
Menanggapi hal tersebut, Tetrie Darwis didampingi Ari wibowo, membenarkan bahwa Kemensos telah menerima proposal dari Pemkab Karo tentang pengusulan jaminan hidup bagi pengungsi Sinabung. Menurut pihak Kemensos bahwa permohonan itu telah dicatat dan akan memproses pengajuan tersebut. Namun ditanya waktu dan kapan akan disalurkan, dia belum bisa menjawab, akan tetapi kemungkinan kemensos akan cairkan.
"Berikan kami waktu, sebab saat ini Kemensos butuh skala prioritas ke daerah-daerah lain, mengingat beruntunnya bencana alam terjadi di Indonesia, setelah Lombok, muncul lagi daerah Palu. Jadi hampir semua Kemensos fokus ke daerah Palu, termasuk semua anggaran tersedot kesana," jelasnya.
Disamping itu, pihak Kemensos minta kepada masyarakat Berastepu agar bersabar, jangan terus disalahkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Baik Jadup, alat- alat isi perabot rumah hunian dan bantuan rehabilitasi anak-anak pengungsi semua sudah kita catat, namun yang akan di prioritaskan Jadup dan bantuan rehabilitas anak anak pengungsi,"jelasnya.
Bupati Karo Terkelin Brahmana menyampaikan, Pemkab dan DPRD Karo memahami dan menyadari segala upaya dan kepedulian Kemensos, akan tetapi adanya desakan masyarakat Berastepu, sehingga harus mengkomunikasikannya, agar masyarakat tahu apa kendala sehingga Jaminan Hidup Tahap II termin 3 belum tersalurkan.
Sementara untuk bantuan rehabilitasi anak-anak pengungsi Gunung Sinabung yang diajukan proposalnya September 2018 lalu sebanyak 1000 orang, menurut pihak Kemsos bahwa sudah disetujui Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Edi Suharto, dan dalam waktu dekat akan dicairkan.(B01/c)