Langkat (SIB) -Puluhan warga Desa Tanjung Gunung Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat unjuk rasa ke kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Langkat di Stabat, Senin (15/10).
Warga menuntut agar Pemkab Langkat melalui Kantor BLH Langkat, menutup usaha peternakan ayam di desa mereka karena setiap hari warga menghirup bau aroma tidak sedap dari lokasi ternak.
"Kami akan tetap bertahan di kantor ini bila lokasi ternak ayam di kampung kami tidak segera ditutup," sebut Ana br Sembiring yang mengaku tempat tinggalnya berada dekat dengan lokasi kandang ternak milik oknum mantan Kades tersebut.
Disebutkan mereka, sejak tiga bulan lalu, warga di sekitar lokasi curiga dengan berdirinya kandang ternak ayam. Warga yang tidak dapat menerima kehadiran peternakan di lokasi yang tidak jauh dengan pemukiman, kantor desa maupun gedung sekolah dasar itu memprotes dengan menyurati Kades Tanjung Gunung dan Camat Sei Bingai.
Namun sejak sebulan lalu kandang ternak ayam tersebut telah beroperasi.
"Kami sudah membuat pengaduan ke Muspika termasuk Polsek Sei Bingai, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan dan kami minta Pemkab Langkat segera menindaklanjuti. Bila hari ini tidak ada solusi juga, kami akan tetap bertahan dan menginap di sini," sebut pengunjukrasa yang mengaku telah membawa akomodasi bekal untuk menginap di kantor BLH Langkat.
Menanggapi keluhan warga, Kadis BLH Langkat diwakili Kabid Pencegahan LH Langkat Abdi Yusuf Lubis mengaku, pihaknya belum dapat memberi kepastian termasuk melakukan tindakan penutupan sesuai aspirasi masyarakat, karena sampai saat ini Kadis BLH Langkat sedang berada di luar.
"Kami minta kepada warga untuk bersabar karena kami juga harus melakukan musyawarah dan memproses pengaduan warga, bahkan kami juga akan mendatangi lokasi ternak itu terlebih dahulu sebelum bertindak," sebut Kabid Pencegahan LH Abdi Yusuf Lubis.
Namun penjelasan Kabid Pencegahan LH Langkat maupun Camat Sei Bingai Asnawati dan Kades Tanjung Gunung Joni Sembiring, yang menyerukan agar warga bersabar, tidak dapat diterima sepenuhnya.
"Kami memilih menunggu di sini. Karena besok harus tahu apa hasil cek lapangan bapak dan ibu, bila sudah ada penyelesaian baru kami pulang," sebut pengunjukrasa yang hingga sore masih bertahan di depan kantor BLH Langkat. (A26/q)